Kategori: Kisah Unik

Video Pria Maki-Maki Pemuda Tunagrahita Viral, Warganet Minta Polisi Bertindak

Madiunpos.com, JAKARTA – Sebuah video seorang pria memaki-maki pemuda yang diduga penyandang tunagrahita beretnis China viral di media sosial Twitter. Kalimat kasar yang dilontar si pria membuat warganet geram dan meminta polisi bertindak.

Adalah akun @black_valley1 yang mengunggah video berdurasi 45 detik itu pada Minggu (23/2/2020). Hingga Senin (24/2/2020) siang, video tersebut sudah dilihat lebih dari 114.000 viewers dan dibanjiri komentar netizen yang umumnya mengecam aksi si pria.

Video tersebut menayangkan seorang pria berusia 40-an tahun berkaus merah memaki seorang pria yang terlihat lebih muda beretnis China. Berdasarkan informasi pengunggah, lokasi kejadian tersebut di perempatan SPBU Tanah Kusir di Jl. Ciputat Raya, Jakarta Selatan, tepatnya di depan Alfamidi.

Seorang Perempuan Di Ponorogo Mencoba Bunuh Diri, Aksinya Terekam Video

"Heh, siapa yang nyuruh menguasai Natuna, jawab China! Pakai masuk televisi," ungkap si pria berkaus merah dengan nada tinggi.

Penyandang disabilitas terlihat ketakutan dan menghindar. Tetapi, pria tersebut terus mengikutinya dan melontarkan kata yang tak pantas.

"Lo mau minta makan? Indonesia harga mati, NKRI harga mati! Natuna punya Indonesia, dengar lo China. Salam buat presiden lo. Gue tau bayaran presiden lo," katanya.

Netizen dibuat geram atas kejadian tersebut. Tak sedikit netizen berharap pria berbaju merah tersebut segera ditangkap.

Bikin Museum dan Galeri Seni, SBY Mengaku Terinspirasi Presiden AS

Silahkan ditangkap. Lengkap Pak itu kesalahannya. Ada ujaran kebencian terhadap SARA (gak semua). Ada fitnah kepada presiden @jokowi. Ada bullying terhadap orang berkebutuhan khusus juga. Sikat langsung Pak @DivHumas_Polri, udah ada buktinya tuh,” tulis akun @benidictivity yang langsung menandai akun Twitter resmi Polri.

“Kayaknya yg punya kebutuhan khusus yg baju merah deh. Perlu di ruqyah juga kayaknya, mata melotot2 gt kalo di kampungku kesurupan jin kepret,” tambah @ncuttca.

Jadi emosi lihatnya... Anak aku juga berkebutuhan khusus, itu anak tidak paham apa yang diucapkan yang baju merah tapi dia pasti hatinya ketakutan. Trauma nya lama kalau di maki seperti itu. Dan bahaya karena anak itu emosinya terpendam harus di atasi dan dibantu menormalkan,” tulis @rubiavianto.

Evaluasi Program Smart City, Wali Kota Madiun Sentil Dinas Pertanian

Belum diketahui pasti penyebab pasti kejadian tersebut. Menurut tulisan pengunggah, kejadian itu lekas diredam oleh sejumlah orang lantaran pria berbaju merah berniat untuk melukai pemuda China itu dengan menimpuk batu. Duh..

Kaled Hasby Ashshidiqy

Dipublikasikan oleh
Kaled Hasby Ashshidiqy

Berita Terkini

Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Madiunpos, JAKARTA – PT Pegadaian kembali mencetak prestasi gemilang dengan menerima penghargaan Financial Literacy Award… Read More

2 hari ago

Komitmen Dukung Generasi Emas, Pegadaian Beri Apresiasi Tabungan Emas untuk Paskibraka Nasional 2025

Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More

4 hari ago

Berjaya di Tingkat Global, Pegadaian Sabet Penghargaan PMO Terbaik Asia-Pasifik

Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More

5 hari ago

Distribusikan Uang Layak Edar hingga ke Pelosok, Pegadaian Sabet Penghargaan BI

Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More

5 hari ago

Kolaborasi Pegadaian & Relawan Bakti BUMN Batch VIII, Bangun Desa Aan di Bali Lebih Mandiri

Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More

6 hari ago

Pegadaian Cari Talenta Emas Melalui Pegadaian Future Leaders Program

Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More

7 hari ago

This website uses cookies.