Pembangunan Pasar Legi Ponorogo Dimulai, Punya 4 Lantai dan Ramah Lingkungan

Madiunpos.com, PONOROGO -- Pembangunan Pasar Legi Ponorogo yang akan menelan dana Rp165 miliar mulai dikerjakan. Nantinya, pasar yang pembangunannya dibiayai pemerintah pusat ini akan memiliki empat lantai dan berkonsep ramah lingkungan.

Tahap awal pembangunan dilakukan dengan menanam tiang pancang beton, Senin (24/2/2020). Akan ada sekitar 1.300 tiang pancang yang akan ditancapkan sebagai pondasi Pasar Legi Ponorogo.

Penacapan tiang pancang ini disaksikan Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni.  "Sebelum pembangunan ini dikerjakan, kami selenggarakan selamatan. Selamatan ini selain perintah agama juga ini sebagai bentuk tradisi lokal. Kita kalau mau bangun rumah saja dibancaki. Ini pasar juga harus [dibancaki]," kata dia kepada wartawan, Senin.

Ipong menyampaikan Pasar Legi ini akan dibangun dengan konsep ramah lingkungan. Meski pasar tradisional, bangunan Pasar Legi Ponorogo akan modern dengan empat lantai dengan tiga lantai tempat parkir.

Alhamdulillah, Pasar Legi Ponorogo Mulai Dibangun

"Pasar ini tentu akan menjadi sentra ekonomi rakyat. Selain itu juga bisa menjadi lokasi wisata pasar. Ini pasar rakyat yang modern. Ada eskalatornya," jelas Ipong.

Pembangunan pasar tradisional terbesar di Ponorogo ini direncanakan rampung pada Desember 2020. Berarti waktu pengerjaannya tinggal sepuluh bulan. Ipong mengaku optimistis pembangunan pasar ini bisa rampung lebih cepat dari target.

"Juli, struktur bangunan akan naik semua. Sehingga sudah bisa terlihat bangunannya," jelas Ipong.

Proyek pembangunan Pasar Legi ini cukup lama terealisasi. Menurut Ipong, hal itu dikarenakan ada perubahan regulasi di tingkat pusat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan semua pembangunan hanya di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dengan kebijakan baru itu membuat pengerjaan pembangunan Pasar Legi ini pun menjadi cukup lama.

Pasar Legi Ponorogo Dipastikan Dibangun 2020

"Yang penting gedung pasar sesuai dengan rencana awal," jelas dia.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Timur, Drajat Widjunarso, mengatakan dengan mengusung konsep hijau atau ramah lingkungan, pasar ini akan minim penggunaan listrik bagi para pedagang.

Pasar ini sebagian dindingnya terbuat dari kaca sehingga cahaya bisa masuk menerangi bagian dalam pasar. Selain itu itu ventilasi udara pun dibuat cukup banyak dibangunan yang total luasnya mencapai 32.170 meter persegi tersebut. Sehingga sirkulasi udara bisa lebih baik lagi.

Pembunuh Anggota PSHT Kota Madiun Divonis Hukuman Mati

Akan ada masjid di lantai IV.  "Dengan konsep hijau itu pedagang tidak lagi terlalu terbebani biaya pemeliharaan," ujar dia. (ADV)