Waduk Saradan Madiun Kering di Musim Kemarau, Ini Sebabnya

Debit air Waduk Saradan setiap tahun mengering karena sumber utama air di waduk itu mengandalkan air hujan.

Waduk Saradan Madiun Kering di Musim Kemarau, Ini Sebabnya Warga mencari ikan di Waduk Saradan, Kabupaten Madiun, Jumat (28/9/2018). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

<p><a href="http://madiun.solopos.com/read/20180927/516/942362/apk-terpasang-di-acara-bersih-desa-lurah-nambangan-lor-madiun-dipanggil-bawaslu" title="APK Terpasang di Acara Bersih Desa, Lurah Nambangan Lor Madiun Dipanggil Bawaslu"></a></p><p><a href="http://madiun.solopos.com/read/20180927/516/942309/pemkot-madiun-beri-ratusan-vaksin-rabies-gratis" title="Pemkot Madiun Beri Ratusan Vaksin Rabies Gratis"></a></p><p><strong>Madiunpos.com, MADIUN</strong> -- Debit air di Waduk Saradan di Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun, mulai menyusut sejak bulan Juni 2018. Selama&nbsp; musim kemarau, debit air setiap hari surut hingga akhirnya pada akhir September ini Waduk Saradan nyaris kering.</p><p>Waduk Saradan mengering saat musim kemarau sudah menjadi rutinitas setiap tahun. Saat air di waduk hampir habis, selalu dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk mencari ikan.</p><p>Pengelola Waduk Saradan, Aris Nurdiyanto, mengatakan sumber air Waduk Saradan yaitu dari air hujan. Biasanya saat musim penghujan, air di waduk itu penuh karena <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180927/516/942362/apk-terpasang-di-acara-bersih-desa-lurah-nambangan-lor-madiun-dipanggil-bawaslu" title="APK Terpasang di Acara Bersih Desa, Lurah Nambangan Lor Madiun Dipanggil Bawaslu">sumber airnya</a>&nbsp;banyak. Namun, saat memasuki musim kemarau sumber air sudah tidak ada sehingga air terus menyusut hingga kering.</p><p>"Setiap musim kemarau memang seperti ini. Selalu kering. Warga sekitar waduk banyak yang datang ke waduk untuk mencari ikan," terang dia saat ditemui <em>madiunpos.com</em> di kantornya, Jumat (28/9/2018).</p><p>Aris Nurdiyanto menuturkan saat ini ketinggian air di waduk hanya tersisa 1 meter. Itu pun sebagian sudah tertutup sedimentasi yang cukup tebal.</p><p>Waduk Saradan ini berfungsi untuk menampung air hujan dan untuk kebutuhan <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180927/516/942309/pemkot-madiun-beri-ratusan-vaksin-rabies-gratis" title="Pemkot Madiun Beri Ratusan Vaksin Rabies Gratis">irigasi pertanian</a>&nbsp;11 desa di wilayah Saradan, Kabupaten Madiun.</p><p>Meski waduk mengering, ujar Aris, para petani di sekitar waduk tidak kesulitan untuk mendapatkan air. Hal ini karena petani sudah membangun sumur dalam untuk pengairan sawah mereka.</p><p>Lebih lanjut, warga mencari ikan di waduk sudah tiga hari ini. Mereka menggunakan berbagai alat untuk mencari ikan di waduk yang <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180928/516/942409/warga-kota-madiun-minta-syarat-ipk-pendaftar-cpns-turun-jadi-275" title="Warga Kota Madiun Minta Syarat IPK Pendaftar CPNS Turun Jadi 2,75">mulai mengering</a>.</p><p>"Ada beberapa jenis ikan yang ada di waduk yaiti nila, betik, kutuk, wader, dan lainnya. Sejauh ini tidak menimbulkan gejolak. Sudah tiga hari ini warga mencari ikan di waduk," jelas dia.&nbsp;</p><p><strong>Silakan&nbsp;</strong><a href="http://madiun.solopos.com/"><strong>KLIK</strong></a><strong>&nbsp;dan&nbsp;</strong><a href="https://www.facebook.com/madiunpos/"><strong>LIKE</strong></a><strong>&nbsp;untuk lebih banyak berita Madiun Raya</strong></p>



Editor : Rohmah Ermawati

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.