WISATA JATIM : Hunian Hotel Akhir Tahun Diprediksi Turun

WISATA JATIM : Hunian Hotel Akhir Tahun Diprediksi Turun Ilustrasi hotel-hotel di Kota Surabaya (tataruangpertanahan.com)

    Wisata Jatim diprediksi turunnya hunian hotel Jatim pada masa libur akhir tahun.

    Madiunpos.com, SURABAYA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Timur memprediksi tingkat hunian hotel-hotel di Jawa Timur pada momen liburan akhir tahun bakal menurun. Lesunya perekonomian sepanjang tahun 2015 ini diduga mempengaruhi signifikan pariwisata akhir tahun Jatim.

    Ketua PHRI Jatim M. Soleh menjelaskan tren liburan akhir tahun 2015 atau saat Natal 2015 dan Tahun Baru 2016 akan turun dan menyebabkan okupansi hotel di Jatim sepanjang Desember bakal stagnan atau berada pada level 56% (November 2015) atau bahkan turun.

    “Biasanya dua bulan sebelum musim liburan sudah banyak order hotel dan perjalanan wisata, tetapi menurut sejumlah operator wisata, mendekati musim libur sekarang ini malah tidak banyak wisatawan yang order berwisata baik domestik maupun mancanegara,” jelasnya kepada Jaringan Infomasi Bisnis Indonesia (JIBI) Jatim di Surabaya, Rabu (2/12/2015).

    Dia menjelaskan, diperkirakan banyak wisatawan yang menunda untuk melakukan liburan atau bahkan menurunkan tujuan wisata, contohnya wisatawan yang awalnya ingin pergi ke Jepang tetapi diganti ke Thailand, atau mungkin yang rencana akan ke luar negeri beralih ke Bali.

    “Mungkin karena kondisi ekonomi wisatawan menyesuaikan bujet, baik mengurangi lama menginap di hotel maupun menurunkan jumlah rupiah yang dibelanjakan. Termasuk di Jatim, mungkin yang akan ramai kunjungan hanya Bromo dan Gunung Ijen, itu pun wisman Asean,” imbuh Soleh.

    Terbatas Pebisnis
    Dia memaparkan, tahun 2015 ini, jumlah wisatawan asing di Jatim hanya sekitar 400.000 orang, sedangkan wisatawan nusantara sekitar 30 juta orang. Sedangkan untuk tingkat hunian bagi orang asing di hotel tahun ini diperkirakan hanya 5%-10%, alias turun dibandingkan hunian orang asing pada tahun lalu yang mencapai 20%.

    “Bahkan hotel-hotel yang kerap dihuni oleh wisatawan asing seperti Sheraton dan JW Marrott sekarang ini juga sedikit sekali. Hanya pebisnis asing yang memang datang untuk tujuan bisnis,” ungkapnya.

    Seperti tahun-tahun sebelumnya, setiap hotel umumnya telah membuat program paket liburan akhir tahun guna menarik minat tamu untuk menginap. Tak jarang, banyak pula masyarakat yang memilih untuk menghabiskan liburan di hotel di kota sendiri.

    “Seperti Surabaya pun sebetulnya juga ramai saat Tahun Baru, sekitar 70%-80% hunian hotel terfokus di tengah kota karena ada Car Free Night, tapi untuk di pinggiran kota sudah sepi sekali,” imbuhnya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.