1 Peserta Pelantikan di BKD Jatim Dipastikan Meninggal Karena Covid-19

Hasil tes swab yang menyatakan pengawas sekolah asal Mojokerto positif Covid-19 keluar pada 3 Juni 2020.

1 Peserta Pelantikan di BKD Jatim Dipastikan Meninggal Karena Covid-19 Kantor BKD Jatim (Detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Masyarakat perlu mewaspadai klaster baru dari pelantikan pengawas dan kepala sekolah di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jatim pada Rabu (20/5). Karena, pengawas sekolah asal Mojokerto yang ikut pelantikan dipastikan meninggal dunia akibat positif Covid-19.

    Sebelumnya, kabar meninggalnya pengawas ini disinyalir karena sakit maag yang dideritanya. Namun, Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi mendapat laporan terbaru bahwa pengawas sekolah tersebut meninggal karena Covid-19.

    Pernyataan Wahid ini sekaligus merevisi laporan pertama yang diterimanya jika pengawas tersebut negatif Covid-19. Ternyata, laporan pertama tersebut bukan dari swab, tetapi dua kali rapid test yang hasilnya non reaktif semua.

    Satu Keluarga di Surabaya Meninggal Diduga Karena Covid-19

    Wahid memaparkan awalnya pengawas sekolah ini mengikuti pelantikan pada 20 Mei 2020. Lalu tiga hari setelahnya, dia dikabarkan masuk rumah sakit. Dia mengeluh sakit perut dan sempat disebut hanya sakit maag saja.

    Namun ternyata ada flek di bagian paru-paru dan dilakukan tes swab. Hasil tes swab yang menyatakan yang bersangkutan positif Covid-19 keluar pada 3 Juni 2020.

    "Dia memang perokok berat. Tetapi hasil tes swab juga positif," kata Wahid di Surabaya, Jumat (5/6/2020).

    Pemkot Surabaya Lacak Peserta Pelantikan Kepala Sekolah dan Pengawas

    Mengetahui laporan ini, Wahid menyebut pihaknya langsung bergerak cepat dengan melakukan tracing seluruh peserta pelantikan. Dari total 240 peserta, Wahid mengklaim 90% di antaranya sudah menjalani rapid test dan hasilnya non reaktif.

    "Yang 10% belum keluar hasilnya. Mungkin besok sudah selesai seluruhnya," imbuhnya.

    Sempat Foto Bersama

    Sementara Wahid juga menampik kabar tidak adanya protokol kesehatan ketika pelantikan berlangsung. Dia memastikan pelantikan menggunakan protokol pencegahan Covid-19.

    LIPI Buat Masker Kain Berlapis Tembaga, Apa Fungsinya

    Saat peserta masuk ruangan langsung disemprot disinfektan, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, memakai hand sanitizer, wajib menggunakan masker, dan physical distancing.

    "Setelah usai pelantikan petugas dari BKD lewat pengeras suara agar segera meninggalkan ruang pelantikan. Tetapi ada beberapa yang meluapkan kegembiraannya dengan menyempatkan foto-foto," pungkasnya.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.