2 Perguruan Silat Tawuran di Taiwan, Seorang PMI Asal Trenggalek Meninggal

Seorang PMI asal Trenggalek meninggal dunia dalam peristiwa bentrok antarperguruan silat di Taiwan.

2 Perguruan Silat Tawuran di Taiwan, Seorang PMI Asal Trenggalek Meninggal Ilustrasi jenazah. [Antaranews.com]

    Madiunpos.com, TRENGGALEK -- Peristiwa bentrok antarperguruan silat terjadi di Taiwan pada Sabtu (2/9/2023). Satu orang tenaga kerja Indonesia (TKI) atau pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, meninggal dunia dalam peristiwa bentrokan itu.

    Satu orang meninggal dunia itu bernama Jaenal Fanani, 32, warga Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

    Pihak keluarga korban atas nama Jaenal Fanani telah mengkonfirmasi kebenaran peristiwa tersebut. Keluarga berharap para pelaku yang semuanya PMI itu dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku di Taiwan.

    "Semoga para pelaku mendapat hukuman setimpal di sana [Taiwan]," kata Khoirul Anam, wakil keluarga dari Jaenal Fanani yang menjadi satu-satunya korban meninggal dalam insiden tersebut, di Trenggalek, Rabu (6/9/2023).

    Khoirul bercerita Jaenal Fanani berangkat sebagai PMI ke Taiwan pada 2015. Selang empat tahun atau pada 2019, Jaenal disusul oleh adiknya yang juga kembarannya.

    Baca Juga: Satu Pekerja Meninggal saat Terjadi Kecelakaan Kerja di PG Pagotan Madiun

    Dari informasi yang berkembang, saudara kembar Jaenal Fanani itu juga mengalami luka dalam insiden tersebut. Namun, kabar itu dibantah oleh pihak keluarga.

    "Adiknya kondisi baik-baik saja. Tidak masuk rumah sakit [seperti kabar yang beredar]. Untuk yang Jaenal rencana setahun lagi pulang, kalau untuk kembarannya tidak tahu kapan rencana pulangnya," kata dia yang dikutip dari Antara.

    Dia menyebut pihak keluarga mendapatkan kabar duka itu pada Sabtu (2/9/2023) malam. Setelah itu, dia menginformasikan kabar duka itu ke pihak keluarga.

    Sejauh ini belum seluruh pihak keluarga besar Jaenal Fanani mengetahui insiden ‘berdarah’ di Taiwan tersebut.

    Pihaknya juga masih menunggu informasi resmi tentang peristiwa yang beredar luas di jagat maya tersebut.

    "Dapat kabar malam Minggu sekitar pukul 23.00 WIB. Terus ngomong ke keluarga Minggu pagi. Keluarga sudah tahu, namun hanya beberapa saja yang tahu penyebabnya," katanya.

    Baca Juga: Keren! Gelar Merdeka Heppiii, Karang Taruna di Ponorogo Wajibkan Hadiah Dibeli dari Warung Tetangga

    Diberitakan, melansir laporan Taiwan News, insiden tawuran massal yang melibatkan PMI terjadi di luar stasiun kereta api Taiwan Barat, tepatnya di Kota Changhua.

    Dalam bentrokan kelompok pesilat PMI itu mengakibatkan satu orang meninggal dunia, satu orang cedera serius dan 29 orang ditangkap.

    Dalam laporan itu sebanyak 15 orang ditetapkan jadi tersangka. Polisi juga menemukan adanya sejumlah senjata tajam yang diduga digunakan untuk tawuran.

    Lima belas tersangka telah dipindahkan ke Kantor Kejaksaan Distrik Changhua untuk diselidiki atas tuduhan pembunuhan, penyerangan dan berpartisipasi dalam perkelahian yang mematikan.

    Pihak berwenang akan menginformasikan kepada broker dan perusahaan mengenai pekerja migran yang terlibat untuk memperkuat praktik manajemen mereka.

    Mereka juga akan memberitahu kantor perwakilan Indonesia di Taiwan untuk membantu keluarga korban dalam mengurus pemakaman.

    "Harapan kami semoga proses pemulangan jenazah dilakukan secepatnya dan lancar," kata Khoirul Anam di rumah Duka Desa Karanggandu Kecamatan Watulimo, Trenggalek.

     



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.