22 Hari di Surabaya, BIN Temukan 1.702 Positif Covid-19

Selama 22 hari melakukan rapid tess warga Surabaya, BIN menemukan lebih dari 4.000 orang hasilnya reaktif

22 Hari di Surabaya, BIN Temukan 1.702 Positif Covid-19 Wali Kota Risma dampingi Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Dr Suyanto. (Detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Dua mobil BAdan Intelijen Negara (BIN) yang melakukan rapid test dan uji swab berakhir hari ini. Selama 22 hari melakukan tes warga Surabaya sejak 29 Mei lalu, BIN menemukan lebih dari 4.000 orang reaktif rapid test.

    "Sebanyak 34.021 warga Surabaya menjadi peserta rapid test. Dari jumlah itu, 4.603 menunjukkan hasil reaktif," kata Staf Khusus Kepala BIN, Mayjen TNI Suyanto di Lapangan Hockey Jalan Dharmawangsa, Sabtu (20/6/2020).

    3 Kawasan Zona Merah di Surabaya Kini Berubah Hijau, Mana Saja?

    Setelah mendapati hasil reaktif rapid test, BIN langsung melakukan tes selanjutanya, yakni swab. Sebanyak 4.637 orang, 30 di antaranya rujukan dari puskesmas setempat.

    "Swab hasil 4.637 orang, ada lebih sedikit 30 titipan dari puskesmas. Kemudian yang hasilnya positif 1.702," ujarnya.

    Suyanto berharap, BIN yang sudah bekerja sama dengan Pemkot Surabaya dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Untuk penanganan selanjutnya, semua akan kembali dilakukan Pemkot Surabaya.

    Update Covid-19 Jatim! Tambah 209, Tembus 9.046 kasus

    "Semoga nanti hasilnya bisa ditracing, bisa segera diobati yang terpapar COVID-19 oleh Pemkot Surabaya," kata dia.

    Ingin Diperpanjang

    Sementara Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mewakili warga Surabaya mengaku bersyukur dan berterima kasih karena BIN telah menggelar swab tes dan rapid test massal.

    "Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada BIN, ini hari terakhir dari BIN membantu kami warga Surabaya untuk melakukan rapid test massal. Dengan tujuan untuk mencari yang mungkin dari sisiran atau tracing kami ada yang lolos," kata Risma

    Panglima TNI: Surabaya Harus Serius Tangani Covid-19

    Atas bantuan mobil PCR, pemkot lebih cepat mencari siapa saja yang terpapar dan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebab, kata Risma, banyak sekali pasien di Surabaya yang OTG.

    Risma mengatakan, sebenarnya dia ingin dua mobil swab dan rapid test dari BIN diperpanjang 10 hari ke depan. Nyatanya, pelaksanaan tes massal itu harus berakhir pada hari ini.

    Wali Kota Risma Ngamuk, Maki-Maki Perempuan di Kantor Polisi

    "Sebetulnya saya mau nggandoli 10 hari lagi gitu. Saya sudah membuat surat kepada kepala BIN untuk bisa sampek tanggal 30. Tapi ternyata, kami hanya diperkenankan sampai hari ini, mudah-mudahan kami bisa menindaklanjuti," pungkasnya.



    Editor : Arif Fajar Setiadi

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.