253 KK Eks Penghuni Lokalisasi Semampir Belum Ambil Bantuan

253 KK Eks Penghuni Lokalisasi Semampir Belum Ambil Bantuan Warga beraktivitas di dekat papan peringatan pengosongan bangunan yang akan dialihfungsikan sebagai ruang terbuka hijau di eks lokalisasi Semampir, Kediri, Jawa Timur, Rabu (14/12/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

    Prostitusi Kediri yang ada di lokalisasi Semampir telah ditutup.

    Madiunpos.com, KEDIRI - Dari total 258 kepala keluarga (KK) yang menempati lahan pemerintah di bekas lokalisasi Semampir, Kota Kediri, baru lima KK mengambil uang kerahiman atau bantuan pemerintah.

    "Dari kemarin siang hingga kini baru lima KK, yang lainnya belum. Mungkin masih konsentrasi untuk evakuasi, yang jelas posko tetap di kelurahan," kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Kediri Dewi Sartika di Kediri, Kamis (15/12/2016).

    Ia mengatakan lima KK yang sudah mengajukan surat permohonan itu, dua di antaranya mendapatkan tambahan bantuan dengan nominal maksimal Rp5 juta per KK. Uang tambahan itu diberikan selain dari uang kerahiman sebesar Rp2,5 juta per KK.

    "Warga tersebut sengaja diberikan tambahan uang bantuan, sebab mereka belum mempunyai rumah sendiri. Uang tambahan itu sebagai bantuan untuk mengontrak rumah," beber dia.

    Saat ini petugas memang mengevakuasi seluruh barang dan orang yang ada di tempat tersebut. Seluruh barang milik warga dibawa ke kantor kelurahan, sedangkan untuk orangnya ditempatkan di tenda darurat.

    "Untuk yang belum punya kontrakan, kami tempatkan di tenda pengungsian lapangan semampir. Nanti, jika sudah punya kontrakan, barang kami antar," ujarnya.

    Proses evakuasi tersebut berjalan dengan tertib, berbeda dengan rencana evakuasi pada akhir pekan lalu. Saat itu, warga menolak, bahkan polisi menyita bambu runcing serta bom molotov.

    Petugas sebelumnya juga melakukan pembersihan seluruh barang milik warga. Barang itu diangkut menggunakan truk milik Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Kediri.

    Setelah proses evakuasi barang dan orang selesai, petugas menggunakan alat berat mulai meratakan seluruh bangunan di bekas lokalisasi semampir tersebut. Bangunan-bangunan tersebut dihancurkan rata dengan tanah.

    Aksi penghancuran bangunan tersebut tetap dilakukan dengan kawalan yang ketat dari aparat, baik dari kepolisian, maupun TNI. Mereka bahkan mengenakan senjata lengkap, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

    "Jumlah personel untuk pengamanan sebanyak 800. Jumlah itu masih ditambah dengan petugas dari Satpol PP," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Kediri Kota AKP Anwar Iskandar.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.