37 Kegiatan Grebeg Sura 2019 Siap Hibur Masyarakat Ponorogo

Agenda budaya tahunan terbesar di Kabupaten Ponorogo, Grebeg Sura Ponorogo, kembali diselenggarakan pada tahun 2019. Grebeg Sura 2019 ini akan ada 37 kegiatan yang disuguhkan kepada masyarakat. 

37 Kegiatan Grebeg Sura 2019 Siap Hibur Masyarakat Ponorogo Tarian Reog Ponorogo dalam pembukaan Grebeg Suro 2018 di Alun-alun Ponorogo, Sabtu (1/9/2018). (Solopos-Abdul Jalil)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Agenda budaya tahunan terbesar di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Grebeg Sura Ponorogo, kembali diselenggarakan pada tahun 2019. Grebeg Sura 2019 meliputi 37 kegiatan yang disuguhkan kepada masyarakat. 

    Kegiatan yang menampilkan ratusan seniman reog itu secara resmi dibuka oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Rabu (21/8/2019) malam. 

    Peringatan Grebeg Suro 2019 ini untuk memperingati Hari Jadi ke-523 tahun Ponorogo sekaligus Festival Budaya Bumi Reog di panggung utama Alun-alun Ponorogo. Pembukaan ditandai dengan penyerahan kuda kepang kepada para penari jathil oleh Ipong dan istrinya, Sri Wahyuni.

    Bupati Ipong menyampaikan Grebeg Sura awalnya hanya ritual perseorangan dan kelompok yang ada di tengah-tengah masyarakat Ponorogo. Selanjutnya, tradisi ini berkembang dan terus mengalami perubahan.

    Sejak 26 tahun yang lalu, Pemkab Ponorogo telah mengemas kegiatan ini menjadi agenda pemerintah yang penuh dengan kegiatan seni dan edukasi. 

    "Agenda ini terus berkembang. Tadinya hanya ada tarian reog dan beberapa kegiatan kesenian lainnya. Semakin tahun semakin banyak kegiatan. Tahun 2019 ini, Grebeg Suro, didukung oleh Platform Indonesiana (lembaga di bawah Kemendikbud RI) kita mengadakan kurang lebih 37 kegiatan dalam rangkaian Grebeg Sura 2019 ini,” kata Ipong yang dikutip Madiunpos dari siaran pers Pemkab Ponorogo. 

    Kegiatan tersebut meliputi Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) XXVI, Festival Reog Mini, lomba karawitan, lomba dalang bocah, lomba seni lukis, dan kegiatan lainnya. Selain itu, pada malam satu Sura juga akan ada pagelaran wayang kulit di seluruh kecamatan di Ponorogo. 

    “Keramaian tidak hanya terpusat di kota, tapi di seluruh wilayah di Ponorogo. Belum lagi kegiatan yang diadakan oleh warga sendiri. Semua kegiatan ini merupakan proses dari pelestarian kegiatan budaya di Kabupaten Ponorogo,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Ipong menyampaikan Grebeg Sura telah menjadi ikon Ponorogo. Diharapkan kegiatan ini bisa menarik minat masyarakat dari luar Ponorogo. Kegiatan ini juga diharapkan bisa menjadi penggerak roda ekonomi bagi masyarakat Ponorogo. 

    Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.