ADAT JAWA TIMUR : Repotnya Jadi Anak Pertama Ramai Dibahas Member Paguma...

ADAT JAWA TIMUR : Repotnya Jadi Anak Pertama Ramai Dibahas Member Paguma... Meme terkait pantangan perjodohan bagi anak pertama sesuai adat Jawa Timur (Jatim). (Facebook-Joli Benjoli)

Adat Jawa Timur terkair perjodohan bagi anak pertama yang dianggap merepotkan ramai dibahas member Paguma (Paguyuban Madiun)

Madiunpos.com, MADIUN — Pengguna akun Facebook Joly Benjoli mengunggah meme atau gambar lucu di grup Facebook Paguma (Paguyuban Madiun), Senin (16/11/2015) pukul 20.29 WIB. Bukan hanya lucu, meme yang menyuguhkan tulisan mengenai beberapa larangan perjodohan bagi sulung dalam adat Jawa Timur (Jatim) itu juga menjadi bahan perenungan.

Meme terkait pantangan perjodohan bagi anak pertama sesuai adat Jawa Timur (Jatim). (Facebook-Joli Benjoli)
Meme terkait pantangan perjodohan bagi anak pertama sesuai adat Jawa Timur (Jatim). (Facebook-Joli Benjoli)

"Mozok tenan??...," tulis Joli Benjoli menyertai unggahan gambar yang mencantumkan beberapa perkara untuk mengatur hidup anak pertama sesuai adat Jawa Timur (Jatim).

"Adat Jawa Timur. Repote dadi anak pertama. 1. Mbarep telon ra oleh. 2. Ngalor ngulon ra oleh. 3. Segoro geteh ra oleh. 4. Jilu ra oleh. 5. Mbelek asal ga oleh," tercantum di dalam meme yang ramai dibahas member Paguma. Hingga Selasa (17/11/2015) pagi, unggahan itu telah disukai 86 akun Facebook dan mendapat 51 komentar.

Pengguna akun Facebook Zhova Setiya Putra menyapampaikan perkara-perkara untuk mengatur hidup anak pertama sesuaai ada Jawa Timur (Jatim) tersebut benar adanya. "Fakta. . . Adat Jawa mas," tulis Zhova di dalam kolom komentar.

Namun, pengguna akun Facebook Dany membantah. Menurut dia, perkara-perkara itu tidak lagi berlaku. "Wis ra berlaku, kecuali wong sing jek primitif," tanggap Dany.

Pemilik akun Facebook Arif Kusuma menyampaikan kekhawatiran apabila perkara di dalam adat Jawa Timur (Jatim) itu benar berlaku. "Lha iyo to kui ngono opo yo tenan... Kok yo wedi to aku... jreke pati urip rezeki jodo gusti seng ngaturrrrr...," komentar Arif Kusuma.

Hanya Mitos?
Pemilik akun Facebook Ranni Nduuth beranggapan perkara-perkara tersebut hanya mitos. Meski begitu, pemilik akun Facebook Shinta Dewi bahkan mengutarakan ketakutan apabila perkara-perkara adat Jawa Timur (Jatim) itu benar terjadi.

"Moso to yo., La ko sanu. Anak q nk ra di sidak ne piye. Gek wes pacaran suwe. Anak q mbarep pacare mbarep bpke cah wedok yo mbarep," tulis Sinta Dewi.

Ketakutan dia lantas ditanggapi pengguna akun Facebook Agus Cah Bagus yang mengusulkan Sinta Dewi membatalkan pernikahan anaknya. Namun, menurut pengguna akun Facebook San Ali mendukung Sinta Dewi untuk tetap maju menikahkan anaknya.

Dia menyarankan Sinta Dewi lebih memperhatikan urusan agama. "Terus melangkah ja bu... Sing penting akeh shodakohe neng fakir miskin karo anak yatim, Insya Allah aman terkendali," jelas San Ali.

Senada, pemilik akun facebook Gendhis Ambarwari berpendapat nasib manusia sudah diatur Tuhan. "Pathokane jodoh rezeki mati niku sampun ditulis Gusti Allah... Lillahi Ta'ala Mawon.. Mpun," komentar Gendhis.



Editor : Rahmat Wibisono

Get the amazing news right in your inbox

Berita Terpopuler

0 Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

Komentar Ditutup.