ANGIN KENCANG NGAWI : Ini 13 Kecamatan Rawan Puting Beliung di Ngawi

ANGIN KENCANG NGAWI : Ini 13 Kecamatan Rawan Puting Beliung di Ngawi Pembersihan puing-puing rumah yang roboh akibat puting beliung di Ngawi, Rabu (18/11/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Fikri Yusuf)

    Angin kencang Ngawi telah menimbulkan korban jiwa, warga 13 kecamatan diminta waspada terhadap puting beliung.

    Madiunpos.com, NGAWI — Sebanyak 13 dari 19 kecamatan di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tergolong daerah rawan bencana puting beliung selama musim penghujan. Warga wilayah tersebut diimbau waspada jika berembus angin kencang.

    Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) Kabupaten Ngawi mencatat 13 kecamatan yang rawan bencana angin ribut tersebut adalah Kecamatan Ngawi, Gerih, Ngrambe, Padas, Kendal, Kasreman, Kedunggalar, Bringin, Mantingan, Pitu, Jogorogo, Karangjati, dan Geneng.

    Kepala BPBD Ngawi Eko Heru Tjahyono, Kamis (19/11/2015), mengatakan ke-13 kecamatan rawan angin puting beliung tersebut, selain karena faktor geografis juga disebabkan karena berkurangnya vegetasi hutan yang berfungsi menghambat kecepatan angin. "Kondisi geografis Ngawi tersebut diperparah dengan berkurangnya luasan hutan yang beralih fungsi menjadi lahan pertanian dan permukiman. Padahal hutan mampu memperlambat kecepatan angin yang bergerak di atas daratan," ujar Eko Heru.

    Ia menjelaskan, secara geografis, pada musim pancaroba seperti saat ini, lembah Bengawan Solo yang memiliki kontur pegunungan di bagian selatan dan variasi perbukitan di antara daratan, membuat pergerakan angin musim menciptakan jalur angin dengan energi perusak. Tak jarang, jalur angin kerap bertabrakan dan menciptakan pusaran angin yang melipatgandakan energi perusaknya, terutama saat hujan berlangsung.

    Sejak memasuki masa pancaroba dari musim kemarau yang berkepanjangan ke musim penghujan awal November lalu, sudah empat kali wilayah Ngawi diterjang angin puting beliung dengan skala besar hingga menyebabkan korban jiwa dan kerugian material. Hasil pendataan BPBD setempat, terdapat satu korban meninggal dunia akibat angin ribut, yakni atas nama Randinem, 65, warga Desa Rejuno, Kecamatan Karangjati, Ngawi. Sedangkan kerugian material, sedikitnya 20 rumah warga di Kecamatan Bringin dan Karangjati roboh dan 115 rumah lainnya rusak sedang.

    Menghadapi ancaman angin kencang itu, BPBD mengimbau warga Kabupaten Ngawi yang berdomisili di daerah rawan bencana itu agar waspada jika curah hujan tinggi. BPBD juga mengantisipasi terjadinya angin puting beliung dengan melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon di sejumlah ruas jalan yang dianggap membahayakan jika terjadi puting beliun.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.