Antisipasi Investasi Bodong Jadi Fokus OJK Jatim

OJK Regional 4 Jatim akan menggalakkan literasi investasi untuk mencegh masyarakat tertipu investasi bodong.

Antisipasi Investasi Bodong Jadi Fokus OJK Jatim Sejumlah tamu undangan berfoto bersama di sela-sela Pertemuan Tahunan Pelaku Industri Jasa Keuangan di Surabaya, Selasa (28/1/2020). (istimewa/bisnis.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA – Maraknya praktik investasi bodong dalam beberapa tahun terakhir menjadi perhatian serius Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jawa Timur.

    Seperti dikutip dari bisnis.com, Bambang Mukti Riyadi, Kepala OJK Regional 4 Jatim yang baru melakukan serah terima jabatan menggantikan Heru Cahyono mengatakan industri keuangan, bank maupun nonbank, ke depan memiliki tantangan yang semakin beragam. Salah satunya investasi ilegal atau bodong yang cukup banyak memakan korban.

    “OJK ke depan akan meneruskan program kebijakan yang sebelumnya sudah dilakukan. PR kami salah satunya adalah invetasi bodong yang marak, sehingga strategi kami adalah pada upaya literasi dan edukasi kepada masyarakat,” ujarnya dalam rilis, Selasa (28/1/2020).

    Dia mengakui iming-iming keuntungan yang tinggi bisa membuat masyarakat tergiur untuk berinvestasi. Yang perlu dipahami masyarakat adalah semakin tinggi laba, maka semakin tinggi juga risiko investasi tersebut.

    “Pendekatan literasi yang seperti ini yang akan kami komunikasi terus kepada masyarakat ” imbuhnya.

    Bambang menambahkan, OJK bersama berbagai instansi terkait seperti kepolisian pun telah memiliki tim kerja bernama Satgas Wasapda Investasi (SWI) Jatim untuk mencegah dan menangani maraknya tawaran dan praktik investasi ilegal yang meresahkan masyarakat.

    Adapun sepanjang 2019, OJK Regional 4 Jatim telah melakukan upaya yang masif dan berkesinambungan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat Jatim. Yakni  melaksanakan 194 kegiatan sosialisasi kepada masyarakat, menginisiasi Program Si-Pinter Keuangan (Sentra Informasi Pelatihan dan Inklusi Literasi Keuangan) dengan dukungan beberapa universitas di Jatim, serta penerbitan Seri Buku Edukasi Keuangan Syariah.

    Sedangkan upaya peningkatan inklusi keuangan selama 2019 di Jatim dilakukan antara lain melalui program business matching TPAKD (Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah) untuk UMKM, mendorong pendirian 15
    Bank Wakaf Mikro (BWM) dan perluasan Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai).



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.