APBD BOJONEGORO : Antisipasi Kekeringan, Pemkab Alokasikan Rp80 Juta untuk Beli Air Bersih

APBD BOJONEGORO : Antisipasi Kekeringan, Pemkab Alokasikan Rp80 Juta untuk Beli Air Bersih Ilustrasi (JIBI/Bisnis/Dok)

    APBD Bojonegoro mengalokasikan Rp80 juta untuk membeli air bersih bagi warga yang mengalami kekeringan.

    Madiunpos.com, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menyiapkan anggaran Rp80 juta dalam APBD 2016 untuk pengadaan air bersih sekitar 200 tangki. Air bersih itu akan dibagikan kepada warga yang mengalami kesulitan air bersih pada musim kemarau.

    "Alokasi anggaran pengadaan air bersih sudah tersedia sebesar Rp80 juta, tapi sampai sekarang belum ada warga yang mengajukan permintaan air bersih," kata Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial dan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Disnakertransos Bojonegoro, Dwi Harningsih, di Bojonegoro, Rabu (8/6/2016).

    Dwi menuturkan alokasi anggaran pengadaan air bersih tahun lalu sebesar Rp100 juta semuanya dimanfaatkan untuk pengadaan air bersih lebih dari 200 tangki air (per tangki 5.000 liter). "Tahun lalu BPBD Provinsi Jatim ikut memberikan bantuan air bersih," ucap dia.

    Ia menyebut Disnakertransos pada musim kemarau tahun-tahun lalu selalu mendistribusikan air bersih kepada warga yang mengalami kesulitan air bersih pada pertengahan Juli.

    Data kemarau tahun lalu, kata Dwi Harningsih, sebanyak 156 dusun di 81 desa yang tersebar di 19 kecamatan mengalami kekeringan.

    Di daerah setempat warga yang mengalami kesulitan air bersih sebanyak 30.134 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 84,654 jiwa.

    Sementara itu, Kepala Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menyatakan masih melakukan pendataan desa rawan bencana kekeringan di daerahnya.

    Dari laporan yang sudah diterima, lanjut dia, daerah yang rawan bencana kekeringan sebanyak 84 dusun di 34 desa di Kecamatan Temayang, Kedungadem, Kepohbaru, Gayam, Sugihwaras, dan Sugihwaras.

    Di wilayah setempat warga yang mengalami kesulitan air bersih di musim kemarau sebanyak 19.203 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 31.376 jiwa.

    "Belum semua desa melaporkan warganya yang rawan mengalami kekeringan," ucap Sekretaris BPBD Bojonegoro Nadif Ulfia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.