ASET PT KAI : Seratusan Warga Kediri Dikumpulkan Bahas Lahan Sewa

ASET PT KAI : Seratusan Warga Kediri Dikumpulkan Bahas Lahan Sewa Ilustrasi aset PT KAI (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

    Aset PT KAI yang tersebar di berbagai daerah mulai ditertibkan. Salah satunya yang berada di wilayah Kediri Jatim.

    Madiunpos.com, KOTA MADIUN – PT KAI Daops 7 Madiun terus melalukan penertiban atas tanah-tanah yang menjadi asetnya. Salah satunya dengan melakukan registrasi ulang atas perjanjian sewa lahan warga penyewa setempat.

    Salah satu aset tanah yang kini tengah ditertibkan ialah di Kecamatan Pare, Kediri, tepatnya di depan Mapolres Kediri. Tanah yang menjadi aset PT KAI tersebut kini mulai dilakukan registrasi ulang. Pasalnya, di lokasi aset tersebut banyak ditemukan aktivitas ilegal yang merugikan PT KAI.

    “Kami menemukan juga sejumlah orang yang mengaku tengah menyertifikatkan lahan PT KAI atas nama pribadi di sana,” ujar Manajer Humas Daops 7 Madiun, Eko Budinta kepada Madiun Pos, Sabtu (9/5/2015).

    Eko mengingatkan bahwa segala upaya penyertifikatan lahan PT KAI atas nama diri sendiri berlawanan dengan hukum. Dan semua tindakan yang melawan hukum akan ditindak.

    Sesuai rencana, kata Eko, warga di lahan PT KAI di Pare, Kediri, akan dikumpulkan di Alun-Alun Kota Pare, Senin (11/5/2015). Warga akan mendapatkan sosialisasi ulang terkait sewa lahan. Dalam sosialiasi tersebut, akan dibahas sejumlah persoalan hak dan kewajiban para penyewa, hingga hal-hal teknis terkait pembayaran uang sewa.

    “Nantinya, semua pembayaran uang sewa tak melalui petugas yang mendatangi warga, melainkan langsung melalui rekening BRI seperti membayar pajak itu,” paparnya.

    Cara tersebut, kata Eko, akan meminimalkan terjadinya penyalahgunaan wewenang atau penyelewangan uang negara. Selain itu, para penyewa juga tak perlu waswas bahwa uang pembayaran mereka langsung masuk negara.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.