Ayo Kenali dan Ciri Penyebab Banjir Bandang

Banjir bandang berlangsung singkat namun berbahaya.

Ayo Kenali dan Ciri Penyebab Banjir Bandang Tangkapan layar yang menggambarkan kondisi bandang di Bondowoso, Rabu (29/1/2020). (detik.com)

    Madiunpos.com, BONDOWOSO -- Banjir bandang  menerja Desa Sempol di kawasan Gunung Ijen, Kabupaten Bondowoso, Rabu (29/1/2020).

    Pihak Perhutani KPH Bondowoso sebagai pemangku menyebut bencana itu karena hutan lindung banyak yang sudah gundul. Tapi bukan disebabkan alih fungsi hutan. Melainkan disebabkan kebakaran yang kemudian diikuti intensitas hujan yang tinggi.

    Akibat banjir ini, sekitar 200 rumah warga di Desa Sempol terendam lumpur setinggi sekitar 30 cm. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.

    Air bercampur lumpur tiba-tiba meluncur dengan membawa balok kayu menerjang permukiman. Sebelum banjir, hujan deras di daerah hulu, yakni Gunung Suket terus mengguyur selama kurang lebih dua jam.

    Lantas apa bedanya banjir biasa dengan banjir bandang?

    Banjir Air Bah
    Banjir bandang, bisa disebut juga air bah, adalah banjir besar yang datang secara tiba-tiba dengan meluap, menggenangi, dan mengalir deras menghanyutkan benda-benda besar (seperti kayu dan sebagainya).

    Seperti dikutip dari jeda.id, banjir ini terjadi secara tiba-tiba di daerah permukaan rendah akibat hujan yang turun terus-menerus. Banjir besar ini terjadi saat penjenuhan air terhadap tanah di wilayah tersebut berlangsung dengan sangat cepat hingga tidak dapat diserap lagi.

    Air yang tergenang lalu berkumpul di daerah-daerah dengan permukaan rendah dan mengalir dengan cepat ke daerah yang lebih rendah. Akibatnya, segala macam benda yang dilewatinya dikelilingi air dengan tiba-tiba.

    Beberapa banjir bandang yang pernah terjadi di Indonesia antara lain di Bukit Lawang pada November 2003, menewaskan sedikitnya 80 orang dan merusak fasilitas pariwisata. Pada 1 Januari 2006 banjir bandang juga terjadi di Jember yang menewaskan 59 orang.

     

    Warga dibantu aparat pemerintah membersihkan rumah dan lingkungan dari material yang dibawa banjir bandang. (detik.com)

     

    Karakteristik

    Banjir punya karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari jenisnya. Salah satu karakteristik khas banjir bandang adalah terjadi dengan cara yang tiba- tiba.

    Banjir besar ini terjadi karena air yang berada di suatu wilayah sudah mengalami kejenuhan, sehingga datang banjir dengan tiba- tiba. Biasanya air yang datang dalam jumlah besar dan deras tak seperti banjir yang terjadi karena luapan air sungai atau semacamnya.

    Karakter lain adalah banjir bandang terjadi karena hujan lebat yang bersifat terus- menerus atau tidak kunjung berhenti. Maka dari itu banjir bandang ini terjadi setelah hujan lebat turun dalam durasi waktu yang lama pula.

    Banjir air bah ini bukanlah tipe banjir yang datang dan berlama-lama menggenangi daerah yang dilewatinya. Banjir tipe ini terjadi dalam durasi yang cukup singkat.

    Meskipun singkat, banjir besar ini dapat juga menggenangi. Namun genangan air relatif tidak banyak. Hanya sedikit genangan yang menempati daerah yang lebih rendah. Dan ini terjadi ketika banjir surut.

    Ciri-ciri yang menonjol dari banjir bandang adalah memuat banyak material yang ikut tersapu. Beberapa material yang dapat dibawa oleh air dari banjir bandang antara lain lumpur, kerikil, batu, hingga pepohonan.

    Arus banjir yang kuat terkadang mampu mengangkut kayu-kayu pepohonan yang berserakan atau bahkan bisa mencabut pepohonan yang ukurannya lebih kecil. Oleh karena banyaknya material yang diangkut ini menyebabkan banjir bandang ini sebagai bencana yang menyebabkan banyak sekali kerugian material.

     

    Warga berada di lokasi banjir lumpur di Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, Rabu (29/1/2020). (Antara)

     

    Ciri dan Penyebab

    Selain hujan lebat, faktor lain penyebab banjir bandang adalah adanya bendungan yang berada hulu. Hulu adalah bagian yang lebih tinggi dari hilir. Ketika hulu penuh terisi air, maka air akan membludak dan tumpah.

    Selain itu, geometri daerah juga punya pengaruh besar. Terjadinya banjir besar semacam ini juga bisa disebabkan oleh karena geometri di daerah aliran sungai yang menunjang antara bagian hulu dan juga di bagian hilir.

    Terlepas dari dua faktor itu, ada juga campur tangan manusia. Banjir besar semacam ini bisa pula disebabkan ekosistem yang rusak, penumpukan sampah dan bangunan liar.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.