BAWASLU AWARD 2016 : Jatim Raih Bawaslu Award, Panwascam Arjosari Pacitan Terbaik

BAWASLU AWARD 2016 : Jatim Raih Bawaslu Award, Panwascam Arjosari Pacitan Terbaik Logo Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). (wikipedia.org)

    Bawaslu Award 2016 diberikan kepada pengawas pemilu yang dinilai berkinerja baik.

    Madiunpos.com, SURABAYA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menganugerahkan Bawaslu Award 2016 untuk kategori Penanganan Pelanggaran kepada Bawaslu Jawa Timur (Jatim). Hal itu karena Bawaslu Jatim dinilai berhasil dalam penyelenggaraan sejumlah pesta demokrasi.

    Penyerahan anugerah Bawaslu Award dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR RI Ade Komarudin, Ketua DKPP Jimly Assidiqie, Ketua KPU RI Husni Kamil Manik dan Ketua Bawaslu RI Muhammad beserta para komisioner di Balai Sarbini Jakarta, Senin (29/2/2016) malam.

    Dari berbagai kategori penghargaan untuk tingkat kabupaten/kota, ada beberapa Panitia Pengawas (Panwas) asal Jatim yang masuk nominasi, antara lain Panwas Kabupaten Mojokerto untuk bidang Penyelesaian Sengketa dan Panwas Kabupaten Situbondo untuk kategori Penanganan Pelanggaran.

    Berikutnya, Panwas Kabupaten Malang untuk kategori Sekretariat Terbaik dan Kategori Panwascam Terbaik dari Panwascam Arjosari, Kabupaten Pacitan.

    "Terima kasih semuanya. Prestasi ini tidak mungkin ada tanpa semua pihak yang membantu," ujar Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Timur Sufyanto di Surabaya, Selasa (2/3/2016).

    Peraih Doktor Komunikasi Politik di Universitas Airlangga Surabaya tersebut mengakui penghargaan tersebut  untuk seluruh masyarakat Jatim dan dedikasikan kepada penegak demokrasi di Tanah Air.

    Pada kesempatan itu, Ketua Bawaslu Muhammad mengatakan Bawaslu Award merupakan wahana untuk memberikan penghargaan atas terlaksananya Pilkada Serentak 2015 yang berintegritas.

    "Sehingga kualitas demokrasi dapat lebih ditingkatkan dalam pemilu-pemilu berikutnya," kata dia.

    Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku kagum sekaligus heran dengan sistem politik Indonesia yang bisa saling menghormati, semisal dalam hal posisi lembaga negara.

    "Contohnya Presiden terpilih dilantik berdasarkan SK KPU, Tapi KPU dilantik oleh Presiden. Lalu yang bisa mengawasi KPU adalah Bawaslu. Jadi siapa yang lebih tinggi? Ternyata tidak ada lembaga yang tertinggi karena semuanya sama tinggi," kata dia.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.