BENCANA ALAM : Basarnas: Bencana Besar Ancam Pulau Jawa

BENCANA ALAM : Basarnas: Bencana Besar Ancam Pulau Jawa Tagana dan polisi membersihkan objek wisata Air Terjun Sedudo, Nganjuk, dari material tanah longsor Rabu (22/7/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Prasetia Fauzani)

    Bencana alam besar mengancam Pulau Jawa pada musim penghujan mendatang. Wujudnya banjir bandang dan tanah longsor.

    Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Henry Bambang Soelistyo mengisyaratkan bakal adanya bencana besar dalam bentuk banjir bandang dan tanah longsor selama musim penghujan mendatang. Bencana alam besar itu mengancam berbagai belahan wilayah Indonsia, terutama Pulau Jawa.

    "Beberapa daerah yang rawan banjir dan longsor dengan skala besar berada di Pulau Jawa," kata Bambang seusai memimpin rapat koordinasi Badan SAR Nasional Korwil Jatim di Kabupaten Trenggalek, Kamis (12/11/2015).

    Ia tidak memerinci daerah-daerah yang disebutnya memiliki tingkat kerawanan tinggi bencana banjir dan tanah longsor. Dalih dia, potrensi bencana menyebar di hampir semua daerah, namun dengan eskalasi atau skala berbeda.

    Longsor Ancam Pacitan
    Bambang lalu mencontohkan tingginya potensi bencana longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Menurutnya, daerah yang dikenal berhawa sejuk karena lokasinya yang sebagian berada di ketinggian itu memiliki karakteristik tanah yang labil. Akibatnya, bencana longsor hampir saban tahun terjadi.

    Kondisi kurang lebih sama juga kerap terjadi di Kabupaten Pacitan yang berada di ujung barat pesisir selatan Jatim. Kondisi batuan yang sudah tua dan rapuh menyebabkan daya ikat tanah mudah lepas. Kondisi geologis Pacitan diperparah dengan fakta keberadaan sesar Grindulu yang notabene dikenal sebagai satu dari tiga retakan besar lempeng Pulau Jawa.

    "Karena itu identifikasi kawasan rawan ini penting untuk mengantisipasi terjadinya bencana dan menyiapkan pergerakan personil SAR ke lokasi," kata Bambang sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

    Di Bawah BPBD
    Dalam rapat koordinasi tersebut, Bambang juga memantau kesiapan kantor Badan SAR Nasional di daerah dan memberikan dukungan peralatan evakuasi. Sejumlah personel Basarnas juga tampak memberikan pelatihan penyelamatan dengan boneka manusia kepada anggota polisi yang ikut dalam rapat tersebut.

    Meski menyatakan kesiapannya menghadapi bencana, Bambang menegaskan bahwa upaya penanggulangan bencana tetap di bawah kendali dan tanggung jawab Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat kota dan kabupaten. Sementara Basarnas akan mendukung pada upaya evakuasi dan penyelamatan korban dengan kerja sama Polri dan TNI. "Basarnas siap 24 jam bergerak jika ada bencana," katanya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.