BENCANA ALAM PONOROGO : Warga Morosari Desak Pemkab Bangun Talud di Sungai Bengawan
Bencana alam Ponorogo, warga Desa Morosari mendesak Pemkab Ponorogo untuk membangun talud di sungai Bengawan yang melewati desa setempat.
Madiunpos.com, PONOROGO — Warga Desa Morosari, Kecamatan Sukorejo, mendesak Pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk membangun talud di tebing sungai Bengawan yang melewati desa tersebut. Hal ini menyusul tebing sungai Bengawan yang terus longsor karena terkikis aliran air di sungai setempat.
Tebing sungai Bengawan di Desa Morosari tidak hanya terjadi di satu titik, tetapi terjadi di beberapa titik dengan panjang tebing longsor yang berbeda-beda. Puluhan rumah di desa tersebut pun terancam roboh karena berada dekat dengan tebing sungai.
Salah seorang warga RT 002/RW 002, Desa Morosari, Rusmi, mengatakan setiap kali hujan dengan intensitas tinggi mengguyur, pasti tebing sungai mengalami longsor. Kejadian paling besar terjadi pada Senin (19/9/2016), yang mengakibatkan tebing itu mengalami longsor.
Dia mengaku setiap kali hujan turun, dirinya selalu waswas dan gelisah karena ancaman bencana bisa menerjang. Dia mengaku sudah pindah rumah sebanyak tiga kali selama tinggal di desa setempat, kepindahannya dikarenakan rumahnya dua kali roboh karena tanah yang digunakan untuk rumah longsor.
“Saya sudah tiga kali pindah rumah, beberapa tahun lalu, sungainya masih kecil dan jarak rumah dengan bibir sungai masih jauh. Tetapi sekarang tinggal beberapa centimeter saja,†ujar dia kepada Madiunpos.com, Selasa (20/9/2016).
Rusmi berharap pemerintah segera bertindak atas bencana alam tersebut. Dia mengaku selama ini belum ada tindakan dari pemerintah mengenai bencana alam yang mengancam warga itu.
Menurut dia, salah satu upaya untuk menanggulangi tebing longsor itu dengan membangun talud di tebing sungai. Dengan adanya talud tentu akan memperkut tanah karena air di sungai tidak bisa menghantam tanah secara langsung.
Hal senada juga dikatakan Sisum, 50, yang merupakan tetangga Rusmi. Dia berharap pemerintah segera membangun talud di tebing sungai Bengawan, supaya tebing tersebut tidak habis karena terkikis air sungai.
“Kami sudah melaporkan bencana ini ke pemerintah setempat, tetapi belum ada tanggapan. Selama ini kami hidup dalam rasa khawatir dan waswas, karena setiap hujan deras pasti terjadi longsor,†kata dia.
Editor : Anik Sulistyawati
Baca Juga
- Tanah Longsor Sebabkan Jalan Desa di Ponorogo Tertutup
- Hujan Deras Disertai Angin Sebabkan 1 Rumah Roboh dan 1 Warga Ponorogo Terluka
- Tanah Longsor, 16 Warga Ponorogo Mengungsi
- LONGSOR PONOROGO : Longsor Terjang 4 Rumah di Dayakan, 12 Jiwa Mengungsi
- BENCANA PONOROGO : 40 Rumah Tipe 48 Diserahkan kepada Keluarga Korban Longsor Banaran
- LONGSOR PONOROGO : Mesin Pemecah Batu Ngadat, Pembersihan Jalan Ponorogo-Pacitan Mandek
- LONGSOR PONOROGO : Batu & Tanah Timbun Jalan Ponorogo-Pacitan di Tugurejo, Alat Berat Dikerahkan
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.