Bikin Bulan Timbang Serentak di Seluruh Desa, Bupati Madiun: Perbaikan Data Angka Stunting!

Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, menggerakkan Bulan Timbang Serentak di Kabupaten Madiun untuk melakukan pendataan kasus stunting.

Bikin Bulan Timbang Serentak di Seluruh Desa, Bupati Madiun: Perbaikan Data Angka Stunting! Sorang dalang cilik, Kasha Gavryn Nugraha, saat unjuk gigi dalam mementaskan kesenian wayang saat Bulan Timbang Serentak di Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Selasa (14/2/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    Madiunpos.com, MADIUN -- Suara riuh anak-anak terdengar nyaring di salah satu rumah di Desa Suluk, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (14/2/2023) siang. Anak-anak itu secara bersama-sama juga menyanyikan berbagai lagu bernada ceria.

    Bukan hanya bernyanyi dengan ibu-ibu mereka, puluhan anak-anak di Desa Suluk itu juga bernyanyi bersama Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro. Bupati sengaja mendatangi Desa Suluk untuk memantau pelaksanaan Bulan Timbang Serentak.

    Keceriaan anak-anak itu semakin menjadi saat beberapa ekor burung dan satwa milik Madiun Umbul Square dihadirkan di lokasi Bulan Timbang Serentak. Anak-anak itu terlihat sangat senang saat melihat burung cantik dan tak lupa melakukan foto bersama satwa.

    Pada saat yang sama, seorang dalang cilik di Desa Suluk, Kasha Gavryn Nugraha juga unjuk gigi dengan menampilkan pertunjukkan seni wayang kulit di lokasi Bulan Timbang Serentak. Dalam pertunjukkannya, bocah 12 tahun itu ikut mensosialisasikan kegiatan bulan timbang dan sosialisasi pencegahan stunting.

    Bupati Madiun yang akrab disapa Kaji Mbing menuturkan Bulan Timbang Serentak ini menjadi salah satu upaya untuk mengetahui kondisi anak. Gerakan Bulan Timbang Serentak di Kabupaten Madiun ini menjadi satu-satunya di Indonesia.

    “Kegiatan ini memiliki perjalanan panjang. Pada akhir 2022 kemarin, kita lakukan audit stunting. Jadi bagaimana penanganan stunting dan mengevaluasinya. Ini penting supaya mengetahui titik-titik kekurangannya,” jelas Kaji Mbing kepada wartawan.

    Baca Juga: Wali Kota Madiun Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur yang Berdampak Pertumbuhan Ekonomi

    Dia menuturkan gerakan Bulan Timbang Serentak ini menjadi titik awal dalam perbaikan data anak stunting, anak dengan kategori weight faltering, under weight, hingga gizi buruk di Kabupaten Madiun. Melalui data yang akurat, maka intervensi bisa dilakukan secara optimal dengan melibatkan berbagai sektor.

    “Data akan kita perbaiki semua. Sehingga akan diketahui berapa anak yang mengalami stunting, itu akan kita beri intervensi. Dari data stunting itu, kita bisa melihat anak itu sudah masuk stunting apa belum,” terangnya.

    Masing-masing kondisi anak, lanjut Kaji Mbing, bakal diberikan intervensi yang berbeda-beda. Semisal anak dengan kondisi wight faltering, maka intervensi yang diberikan diberi protein hewani selama 14 hari. Namun, setelah diberi intervensi justru tidak menunjukkan kondisi yang lebih baik, maka bisa dipastikan anak tersebut mengalami masalah kesehatan. Kondisi  itu akan diberi intervensi dengan cara berbeda dan akan ditangani dokter maupun Puskesmas.

    Begitu juga saat ada anak yang mengalami gizi kurang, Kaji Mbing menuturkan anak tersebut akan diintervensi berupa pemberian protein hewani selama 90 hari. Namun, setelah pemberian protein hewani selama 90 hari tidak ada perubahan, maka bisa dipastikan anak tersebut perlu mendapatkan penanganan medis.

    stunting madiun
    Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, saat berdialog dengan warga saat meninjau Bulan Timbang Serentak di Bangunsari, Kecamatan Dolopo, Madiun, Selasa (14/2/2023). (Abdul Jalil/Solopos.com)

    “Ini bisa dikatakan proses skrining. Seluruh desa di Madiun melakukan gerakan Bulan Timbang. ASN yang memiliki balita juga diberikan dispensasi kerja untuk berpartisipasi dalam Bulan Timbang di masing-masing kelurahan atau desa,” ujar dia.

    Lebih lanjut, Kaji Mbing menuturkan setidaknya ada enam langkah yang dilakukan sebagai standar operasional prosedur (SOP) yang diberikan saat kegiatan bulan timbang. Langkah pertama adalah pendaftaran, kemudian penimbangan yang meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Selanjutnya langkah ketiga tahap pencatatan dan pelaporan. Berikutnya penyuluhan dari KAder Posyandu. Kelima pemberian vitamin A dan obat cacing. Kemudian langkah terakhir yakni pemberian pendamping makanan tambahan (PMT).

    Pemkab Madiun menargetkan prevalensi stunting sebesar 9,5% pada tahun 2024. Sedangkan untuk saat ini angka prevaleinsi berada pada angka 17%.

    Saat bertemu dengan masyarakat di setiap desa, Bupati Madiun juga melakukan penyuluhan terkait pencegahan stunting. Bukan hanya itu, bupati juga mendengar keluhan warga.

    Baca Juga: 4 Pasangan Bukan Suami-Istri Digerebek Petugas di Dalam Kamar Kos Madiun

    Salah satu warga yang mengikuti Bulan Timbang Serentak, Nur Safitri, 25, mengatakan anaknya pada bulan ini terdeteksi mengalami kurang berat badan. Seharusnya setiap bulan berat badan anaknya naik 2 ons, tetapi bulan ini justru hanya naik 1 ons.

    “Bukan stunting. Tapi perkembangan berat badan kurang. Seharusnya setiap bulan berat badannya naik 2 ons, tapi ini hanya naik 1 ons. Kalau berat badannya 9,7 kilogram. Normal,” jelas warga Dolopo itu.

    Setelah melakukan konsultasi dengan petugas, ia mendeteksi bahwa kekurangan berat badan ini karena anaknya sulit makan.

    “Anak saya sulit makan. Seringnya ngemil. Dengan begini kan saya bisa lebih tahu kondisi anak,” ujar dia.

    Nur mengaku senang terhadap kegiatan Bulan Timbang ini, karena dia bisa mengetahui kondisi anaknya dan segera mendapatkan penanganan supaya tumbuh kembangnya bisa terjaga. (ADV)



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.