Bukan Hanya Masyarakat Awam, Rumah Sakit Pun Paranoid Terhadap Corona

RS Royal Surabaya dinilai paranoid terhadap virus corona.

Bukan Hanya Masyarakat Awam, Rumah Sakit Pun Paranoid Terhadap Corona Ruang isolasi RSU dr. Soetomo Surabaya. (detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Maraknya pemberitaan soal virus corona menimbulkan ketakukan dan kepanikan berlebihan alias paranoid yang bukan hanya melanda masyarakat awam, namun juga tenaga medis. Seperti yang terjadi di Surabaya.

    RS Royal Surabaya dikabarnya langsung menyimpulkan seorang pasiennya suspect corona dan langsung merujuknya ke RSU dr. Soetomo Surabaya. Setelah diperiksa oleh dokter di RSU dr.Soetomo, pasien tersebut hanya menderita radang paru-paru atau pneumonia. Kabar ini viral, juga fotonya.

    "Terlalu paranoid mereka [RS Royal]. Kriterianya jelas, pasiennya batuk, sesak nafas, panas dalam 14 hari lamanya, itu pun perlu masa inkubasi untuk diketahui. Perlu Swab juga, jadi tidak ujug-ujug dikatakan corona," kata Kepala IGD RSU Dr Soetomo, dr Adria Hariastawa, seperti dikutip detik.com, Rabu (4/3/2020).

    Guru Besar Universitas Airlangga Kebingungan Cari Sampel Virus Corona

    Langkah yang diambil RS Royal merujuk ke RSU dr Soetomo dianggap terburu-buru. Padahal ciri-ciri tertentu untuk mengetahui bahwa pasien tersebut suspect corona sudah ada. Bahkan sudah ada rekomendasi kemenkes.

    Untuk cek swab sendiri, lanjut Adria, satu-satunya tempat yang direkomendasi oleh Kemenkes yakni di Litbangkes Jakarta. Selain itu, pasien yang diduga suspect corona, dari standar yang ditetapkan internasional, mereka baru saja mengunjungi wilayah endemik seperti negara China.

    "Wong jelas [pasien] itu dari Arab Saudi, umrah pada 24 Februari. Kan sudah jelas, ciri-ciri corona, ada sekitar 36 kriteria internasional, dengan 33 ciri jelas PDP (pasien dengan penyakit). Dalam kriteria itu selain gejala-gejala nyata seperti batuk, panas, pilek juga mereka dari endemik seperti dari Wuhan (China)," jelas sambung Adria.

    Antisipasi Penyebaran Virus Corona, Stasiun di Wilayah Madiun Sediakan Hand Sanitizer

    Hal senada disampaikan Dirut RSU Dr Soetomo, dr. Joni Wahyuhdi. Ia menyampaikan bahwa pasien tersebut bukan suspect corona melainkan terkena penyakit paru.

    "Ya tidak ada namanya isolasi, yang bersangkutan itu punya sakit paru. Memang benar dirujuk ke Soetomo, dan sekarang berada di ruang IGD. Dicatat ya, tidak ada pasien suspect corona di Soetomo, kabar itu tidak benar karena itu bisa membuat gaduh," kata Joni, Selasa (3/3/2020).

    Adria mengimbau setiap rumah sakit khususnya di Jawa Timur tidak cepat menyimpulkan pasien suspect corona. Apalagi menangani secara berlebihan sehingga membuat heboh masyarakat.

    Pemprov Jatim Minta Masyarakat Tak Timbun Kebutuhan Pokok

    "Saya tidak tahu kenapa RS Royal begitu, seruan padahal sudah ada, kriteria juga ada. Padahal kalau dinyatakan corona, harus ada swab-nya dan rekomendasi Kemenkes ya dari Jakarta. Surabaya ada, tapi keputusan Kemenkes di Jakarta," terangnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.