Bukan Nakutin, Tapi Ini 3 Hal Baru Soal Covid-19 Yang Perlu Anda Tahu!

Sejumlah peneliti memukan fakta baru soal virus covid-9.

Bukan Nakutin, Tapi Ini 3 Hal Baru Soal Covid-19 Yang Perlu Anda Tahu! Ilustrasi Corona (Detik.com)

    Madiunpos.com, -- Sudah nyaris enam bulan berlalu, pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda akan usai. Meski demikian, pemerintah memutuskan untuk mulai menjalankan pola tatanan normal baru alias new normal agar roda ekonomi tetap bergerak.

    Sebagian besar masyarakat sudah mendapat banyak informasi tentang virus corona. Mulai dari siapa yang rentan terinfeksi hingga mutasi virus yang disebut semakin berbahaya. Namun ada beberapa fakta baru yang masih jarang diketahui masyarakat. Berikut fakta-fakta baru tersebut yang dikutip dari detik.com:

    1. Mutasi membuat virus semakin efisien untuk menyerang sel tubuh

    Mutasi genetik pada virus corona baru secara signifikan bisa meningkatkan kemampuannya menginfeksi sel tubuh. Hal ini bisa menjawab pertanyaan mengapa wabah virus ini lebih besar terjadi di Italia Utara dan New York dari pada kasus saat awal pandemi.

    Di Pamekasan, Jenazah Covid-19 Dimakamkan Tanpa Protokol Corona

    Para ilmuwan di Scripps Research di Florida mengatakan mutasi virus masih jarang terlihat pada Maret. Tetapi, pada April mutasi itu menyumbang sekitar 65 persen kasus yang masuk ke dalam data GenBank yang dijalankan oleh National Institutes of Health.

    Mutasi virus yang disebut D614G memiliki jumlah mahkota yang lebih banyak, yang digunakan virus untuk mengikat dan membobol sel tubuh manusia. Mahkota itu juga membuatnya lebih stabil.

    Para peneliti mengatakan dibandingkan dengan partikel virus tanpa mutasi, virus yang bermutasi ternyata sama rentannya terhadap pengobatan antibodi dari darah pasien Corona yang sembuh.

    Update Covid-19 Jatim! Bertambah 292 Total Jadi 8.053 Kasus

    2. Orang dengan penyakit paru lebih reseptif terhadap infeksi virus

    Orang yang memiliki gangguan pernapasan tampaknya lebih rentan terhadap infeksi virus Corona. Virus ini pecah menjadi sel-sel melalui protein reseptor pada permukaan sel yang disebut ACE2.

    Peneliti menemukan orang dengan kondisi asma, penyakit paru obstruktif kronis, hipertensi paru, dan perokok memiliki lebih banyak reseptor ACE2 pada sel paru-parunya. Dalam analisis mereka, dari sel paru 700 orang dengan kondisi ini juga ditemukan protein selain ACE2 yang berdampak pada siklus hidup virus.

    3. Virus bisa bertahan pada alat pelindung diri

    Sebuah studi menyoroti adanya potensi virus bisa bertahan pada alat pelindung diri (APD) petugas kesehatan. Untuk membuktikannya, para peneliti mencemari alat perlindungan dengan virus, seperti sarung tangan nitril, sarung tangan khusus untuk bahan kimia, masker respirator partikulat N-95 dan N-100, baju APD yang terbuat dari bahan tyvek, plastik, katun, serta stainless steel.

    130.680 Kabar Hoaks Soal Covid-19 Diselidiki Mabes Polri

    Saat diuji, ternyata virus yang berpotensi menular masih ada, walaupun pada tingkatan yang rendah.

    - 21 hari pada plastik.
    - 14 hari pada baju APD.
    - 7 hari pada sarung tangan nitril.
    - 4 hari pada sarung tangan yang tahan akan bahan kimia.

    Namun pada kain 100 persen katun, virus hanya bisa bertahan selama satu jam. Jumlah virus yang aktif benar-benar menurun hingga 99,9 persen, dan itu tidak terdeteksi lagi dalam waktu kurang dari 24 jam.

    "Hal ini menunjukkan penggunaan perlengkapan rawat dengan bahan kain katun memberikan risiko lebih rendah, selama penanganan untuk dekontaminasi dan bisa digunakan kembali setelah dicuci sesuai protokol kesehatan," tulis para peneliti.

    Sssttt…Whatsapp Siapkan Kejutan Baru Lho

    Dengan mengetahui fakta-fakta ini semoga kita semakin waspada akan penyebaran Covid-19 dan disiplin menerapkan protokol kesehatan.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.