Bulog Siapkan 1.500 Ton Jagung untuk Tulungagung dan Blitar

Bulog Siapkan 1.500 Ton Jagung untuk Tulungagung dan Blitar Ilustrasi jagung (JIBI/Solopos/Dok.)

    Bulog mengantisipasi kelangkaan jagung dengan menyiapkan stok 1.500 ton.

    Madiunpos.com, TULUNGAGUNG - Lebih dari 500 ton jagung disiapkan untuk mengantisipasi kelangkaan dan fluktuasi komoditas pangan/pakan ternak tersebut di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.

    "Total yang kami sediakan ada 1.500 ton dengan rincian 500 ton untuk memenuhi kebutuhan di wilayah Kabupaten Tulungagung dan 1.000 ton lainnya untuk Blitar," kata Kepala Badan Urusan Logistik Sub Divisi Regional (Bulog Subdivre) Tulungagung Budi Cahyanto di Tulungagung, Senin (23/1/2017).

    Menurut Budi, penyediaan pasokan jagung dalam volume besar dilakukan untuk mengantisipasi menurunnya jumlah pasokan di pasaran yang biasanya diikuti kenaikan harga jagung.

    "Fenomena La Nina yang mengakibatkan hujan berkepanjangan selama kurun setahun terakhir menyebabkan produksi jagung di tingkat petani turun drastis," ujar dia.

    Budi menuturkan, operasi pasar (OP) jagung akan digelar hingga menjelang musim panen jagung. Dia menjelaskan harga jual jagung melalui program OP  adalah Rp3.895 per kilogram.

    Harga tersebut lebih mahal dari harga jagung lokal yang kini di kisaran Rp3.850 per kilogram. "Harga jagung per-kilonya Rp3.895 diambil di depan pintu gudang Bulog, artinya terbebas biaya panggul," katanya.

    Ia mengatakan, saat ini sebenarnya di wilayah Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar ada petani yang memanen jagung, namun volumenya diprediksi kecil sehingga diprediksi tidak dapat mencukupi kebutuhan peternak lokal.

    "Menurut informasi yang didapat, untuk jagung lokal tidak dapat mencukupi kebutuhan sehingga kami putuskan menggelar OP jagung ini guna menghindari terjadinya kelangkaan jagung di pasaran," ujarnya.

    Budi menambahkan, kualitas jagung yang disediakan Bulog, di mana kadar air sekitar 11 hingga 14 persen, baik untuk pakan ternak. "Itu dijamin oleh pemerintah kadar 11 persen hingga 14 persen, ini sangat baik untuk konsumsi pakan ternak," katanya.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.