Cawali Pilkada Pasuruan Keluhkan Minim Fasilitas Mencuci Tangan

Calon wali kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau kerap disapa Gus Ipul mengeluhkan minimnya fasilitas mencuci tangan di kota itu.

Cawali Pilkada Pasuruan Keluhkan Minim Fasilitas Mencuci Tangan Cawali Pilkada Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul) membagikan santunan kepada anak yatim di Pasuruan. (Detik.com/Muhajir Arifin)

    Madiunpos.com, PASURUAN -- Calon wali kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau kerap disapa Gus Ipul mengeluhkan minimnya fasilitas mencuci tangan di kota itu. Fasilitas itu seharusnya tersebar hingga ke gang-gang guna mencegah persebaran Covid-19.

    Gus Ipul mengatakan perhatian pemerintah untuk menambah fasilitas mencuci tangan harus ditingkatkan. Hal ini penting guna mencegah meluasnya ancamana virus SARS-CoV-2 di Kota Pasuruan.

    "Belum nampak sarana-prasarana cuci tangan di kampung-kampung yang ada di Kota Pasuruan. Padahal fasilitas cuci tangan ini harusnya bisa diperbanyak," kata dia, seperti dikutip dari Detik.com, Minggu (13/9/2020).

    Menurut dia, anjuran mencuci tangan dengan sabun yang digaungkan pemerintah harus diikuti penyediaan sarana-prasarana yang memadai.

    Kecelakaan Pikap vs Sepeda Motor di Pacitan, Seorang Pelajar Meninggal Dunia

    "Bagaimana pemerintah bisa hadir di kampung-kampung. Boleh saja pemerintah minta cuci tangan tapi di mana tempat cuci tangannya? Saya membayangkan di Kota Pasuruan setiap gang harus ada tempat cuci tangan," sambung dia.

    Pemkot Pasuruan sejak awal pandemi menyediakan 160 lebih fasilitas mencuci tangan. Ratusan tempat cuci tangan disebar di sejumlah lokasi jalan protokol yang jarang diakses warga. Gus Ipul menilai, tempat cuci tangan harus disediakan di jalan-jalan kampung dan gang.

    "Acara ini meski dihadiri ratusan warga, namun warga tetap berusaha melakukan physical distancing. Ketaatan warga dalam mengenakan masker juga sangat tinggi. Fasilitasnya harus diperbanyak," ujar dia.

    Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di Kota Pasuruan per 12 September 2020 mencapai 551 orang. Dari jumlah itu, 382 orang sembuh dan 64 lainnya meninggal dunia. Selain itu, masih ada 105 orang menjalani perawatan.

    Rapid Test Massal Acak di Surabaya: Hasil Reaktif Langsung Diisolasi di Hotel



    Editor : Cahyadi Kurniawan

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.