DEMAM BERDARAH NGAWI : Putus Siklus Hidup Nyamuk, Ngawi Sudah 60 Kali Diasapi

DEMAM BERDARAH NGAWI : Putus Siklus Hidup Nyamuk, Ngawi Sudah 60 Kali Diasapi Ilustrasi fogging (JIBI/Solopos/Dok.)

    Demam berdarah Ngawi diantisipasi dengan pengasapan di 30 titik sasaran.

    Madiunpos.com, NGAWI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur (Jatim) melakukan fogging atau pengasapan guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di sejumlah kawasan setempat yang rawan berjangkitnya penyakit mematikan itu.

    Petugas Dinas Kesehatan Ngawi Anang, Sabtu (6/2/2016), mengatakan sejak bulan Januari hingga awal Februari 2016, Pemkab Ngawi melalui dinas terkait telah melakukan 60 kali pengasapan di 30 titik target. "Masing-masing titik, dilakukan pengasapan sebanyak dua kali guna menekan populasi nyamuk penyebar penyakit demam berdarah," ujar Anang kepada wartawan di Ngawi.

    Menurut dia, penyebaran penyakit demam berdarah di wilayah Ngawi dimungkinkan dapat terus bertambah. Mayoritas, penyebarannya disebabkan karena warga sekitar belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

    Data Dinas Kesehatan Ngawi mencatat, sejak Januari hingga awal Februari tahun 2016, terdapat puluhan warga Ngawi yang terserang penyakit demam berdarah. Dari jumlah tersebut, seorang di antaranya meninggal dunia, dan enam orang di antaranya dikategorikan dengue shock sindrom (DSS).

    Guna mencegah penyebaran demam berdarah di Ngawi, Dinkes Ngawi mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dengan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). "Sebab, PSN merupakan cara yang efektif untuk mencegah demam berdarah. Sehingga kasus demam berdarah di Ngawi bisa ditekan," ucap dia.

    Pemberantasan sarang nyamuk di antaranya dengan melakukan 3 M, yakni menguras bak kamar mandi minimal sekali dalam sepekan, menutup tempat-tempat penyimpanan air, dan menimbun barang bekas supaya tidak menjadi media berkembangnya jentik nyamuk pembawa penyakit demam berdarah.

    Warga diminta terus waspada karena demam berdarah dengue (DBD) di Ngawi masih rawan terjadi selama musim penghujan berlangsung.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.