Desa di Jombang Kebanjiran Lagi, 600 Warga Kembali Mengungsi
Kepala Desa Bandar Kedungmulyo, Zainal Arifin, menjelaskan banjir susulan terjadi karena jebolnya Sungai Konto Kediri pada Minggu (14/2) malam.
Madiunpos.com, JOMBANG - Banjir kembali melanda tiga dusun di Desa Bandar Kedungmulyo, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Jombang, Jawa Timur. Banjir kali ini memaksa 600 warga mengungsi ke gedung sekolah dan tanggul Sungai Brantas.
Salah satu dusun yang terdampak banjir adalah Kalipuro di Desa Bandar Kedungmulyo. Warga setempat Mastur, 51, mengatakan banjir kembali datang pada Minggu (14/2) sekitar pukul 22.00 WIB.
Padahal pagi harinya, warga yang mengungsi baru kembali ke rumah masing-masing. Sebab sebelumnya, banjir melanda kampung mereka sejak Kamis (4/2) dan telah surut total. Namun kini banjir lagi.
UU ITE Jadi Alat Politik, Muhammadiyah Sepakat Usulan Jokowi untuk Revisi
"Kalipuro banjir lagi, air masuk ke rumah sudah 50 cm. Warga mengungsi ke tenda-tenda lagi [di tanggul Sungai Brantas]," kata Mastur kepada wartawan di lokasi pengungsian, Selasa (16/2/2021).
Kepala Desa Bandar Kedungmulyo, Zainal Arifin, menjelaskan banjir susulan yang melanda wilayahnya karena jebolnya Sungai Konto Kediri di Desa Bugasurkedaleman, Kecamatan Gudo, Jombang pada Minggu (14/2) malam. Banjir sampai hari ini mengepung Dusun Kalipuro, Kedunggabus, dan Bandar.
"Di Kedunggabus banjirnya sampai satu meter. Kalau di Bandar sekitar 20 sentimeter," terangnya.
Viral di Medsos, Ayah Tiri Hajar Anak Balita di Surabaya
Banjir susulan memaksa sekitar 600 warga mengungsi ke tempat aman. Sebanyak 200 warga mengungsi ke SDN Bandar Kedungmulyo 2 dan 400 warga mengungsi ke tenda-tenda darurat di tanggul Sungai Brantas.
"Warga sempat balik ke rumah Minggu pagi. Mereka bersih-bersih rumah, sembako kami bagikan. Karena banjir susulan, warga kembali mengungsi," jelasnya.
Zainal menambahkan saat ini stok logistik untuk makan dan minum para pengungsi sedang menipis. Sebagian besar sembako telah dibagikan ke para korban saat banjir surut total.
PPKM Mikro Optimal, Tak Ada Lagi RT Zona Merah di Kota Madiun
"Kebutuhan logistik tipis. Mudah-mudahan bisa bertahan sampai satu minggu. Kalau dihitung hari ya 2-3 hari sudah habis," pungkasnya.
Editor : Haryono Wahyudiyanto
Baca Juga
- Barakallah...Pernikahan Dimajukan, UAS-Fatimah Az Zahra Resmi Suami Istri
- Ustaz Abdul Somad bakal Nikahi Gadis Jombang Putri Juragan Toko Emas
- Bubuk Petasan Meledak di Jombang, Peracik Meninggal dan Ibu Terluka Bakar
- Banjir Rendam 4 Desa di Ngawi, Puluhan Sepeda Motor Mogok
- Sopir Disengat Lebah, Truk Nyungsep ke Sawah
- Tergerus Sungai, 2 Kuburan di Jombang Raib
- Deteksi Dini Terorisme di Jombang, Tim Gabungan Angkut 11 Pasangan Mesum
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.