Epidemiolog UI Sayangkan Unair Tidak Terbuka dalam Pembuatan Obat Covid-19

Universitas Airlangga (Unair) dinilai tak transparan kepada publik dalam pembuatan obat Covid-19

Epidemiolog UI Sayangkan Unair Tidak Terbuka dalam Pembuatan Obat Covid-19 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell Universitas Airlangga (Unair), Purwati, menunjukkan obat Covid-19 buatan Unair. (liputan6.com)

    Madiunpos.com, JAKARTA -- Pembuatan kombinasi obat Covid-19 yang dilakukan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerja sama dengan TNI AD dan Badan Intelijen Negara (BIN) dinilai tak terbuka kepada publik. Sehingga validitasnya diragukan.

    Demikian penilaian yang disampaikan epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Hermawan Saputra."Ya wajar, di satu sisi (ada perbedaan pandangan) cuma memang kita menyayangkan ya Unair kurang terbuka dalam proses konsepsi dan juga adanya uji klinis ini," kata dia, Jumat (21/8/2020), seperti dilansir okezone.com.

    Hermawan mengungkapkan dalam pengembangan obat tersebut pihak Unair harus bisa lebih detail menjelaskan kepada masyarakat. Terlebih mereka merupakan peneliti utama dalam hal ini.

    BPOM Temukan Kekurangan Dalam Uji Klinis Obat Covid-19, Unair Surabaya Siap Sempurnakan

    "Sehingga apa pun namanya proses ilmiah harus ada semacam deklarasi berupa penerbitan konsepsi terhadap jurnal ilmiah. Nah, ini memang para pakar belum banyak mendapat perhatian khusus terkait apa yang sudah dilakukan Unair," bebernya.

    Sebagaimana diketahui, pengembangan obat ini sendiri menggunakan tiga kombinasi. Obat pertama kombinasi Lopinavir atau Ritonavir dan Azithromycin. Kedua Lopinavir atau Ritonavir dan Doxycycline, dan ketiga, Hydrochloroquine dan Azithromyci.

    Efektivitas obat yang ditemukan Unair diklaim lebih dari 90 persen. Selain itu, dosis yang dihasilkan juga diklaim lebih rendah dibanding apabila obat diberikan secara tunggal. Pembuatan obat Covid-19 ini sudah dilakukan sejak Maret 2020. Seluruh prosedur yang dipakai telah mengikuti yang disyaratkan BPOM. Saat ini, obat tersebut diklaim hanya tinggal menunggu izin edar dari BPOM sebelum diproduksi massal.

    Kabar Baik, Obat Covid-19 Buatan Unair Surabaya Bisa Jadi yang Pertama di Dunia!



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.