Gemuruh Gunung Raung Bikin Jendela Rumah Warga Bergetar

Madiunpos.com, BANYUWANGI - Gunung Raung kembali mengeluarkan suara gemuruh. Dalam beberapa jam terakhir, gemuruh membuat jendela rumah warga bergetar.

Warga di Kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, kerap mendengar gemuruh setiap Gunung Raung erupsi. "Setiap meletus selalu mengeluarkan gemuruh. Makanya dinamai Raung, karena gemuruhnya seperti meraung gitu," ujar seorang warga, Devi, kepada detikcom, Rabu (3/2/2021).

Gunung Semeru Luncurkan awan Panas, Enam Desa Diguyur Hujan Abu

Gemuruh tak hanya terjadi pada malam hari, tapi juga siang hari. Tak terhitung jumlah gemuruh yang muncul. Terkadang juga terdengar seperti dentuman.

"Kadang keras. Tapi ya kadang hanya tidak ada suara tapi getar gitu jendela dan kaca," tambahnya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Agung, warga Kecamatan Sempu. Gemuruh terus-menerus terdengar di rumahnya pada radius 20 kilometer dari puncak Gunung Raung yang erupsi.

Kisah Wisatawan Terjebak Longsor Ijen: Maju Kena Mundur Kena

 

Letusan Strombolian

"Sangat terdengar jelas. Kemarin satu jam ada 30 kali gemuruh. Tapi sekarang sudah lebih sepertinya," tambahnya.

Pihaknya mengaku tak khawatir dengan aktivitas vulkanik di Gunung Raung. Sebab kondisi ini sering dialaminya ketika gunung setinggi 3.332 mdpl itu sedang erupsi.

"Kami sudah terbiasa. Asal jangan sampai hujan abu," tambahnya.

Senggol Polisi hingga Terjatuh, Sopir Angkot Ugal-Ugalan di Probolinggo Dibekuk

Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Burhan Alethea, mengatakan gemuruh yang terjadi ketika erupsi karena letusan strombolian. Munculnya gemuruh juga karena kaldera Gunung Raung yang sangat luas, mencapai 2 kilometer.

"Gemuruh terus berlangsung karena memang strombolian terus terjadi. Warga sini sudah terbiasa terdengar gemuruh," terangnya.

Gunung Raung merupakan salah satu gunung api aktif di Pulau Jawa. Gunung ini kali terakhir mengalami erupsi besar pada 2015, yang mengakibatkan hujan abu di beberapa wilayah di Jawa Timur hingga Lombok.

Banjir Bandang Jombang Terjang 1 Desa, 3 Rumah Rata dengan Tanah

"Belum sampai seperti tahun 2015. Masih belum tapi berpotensi seperti itu [2015]," pungkasnya.