Gunung Merapi Kembali Luncurkan 3 Kali Awan Panas

Hanik menjelaskan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 46 milimeter dan durasi maksimal 112 detik.

Gunung Merapi Kembali Luncurkan 3 Kali Awan Panas Gunung Merapi meluncurkan awan panas guguran, Selasa (13/4/2021), pukul 04.49 WIB. (Dok BPPTKG)

    Madiunpos.com, YOGYAKARTA - Gunung Merapi kembali memperlihatkan aktivitas vulkanis. Selama kurun waktu enam jam, tercatat tiga kali Merapi meluncurkan awan panas guguran.

    "Awan panas guguran Merapi terjadi pukul 02.35, 04.28, dan 04.47 WIB hari ini," kata Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, dalam keterangannya, Selasa (13/4/2021).

    Hanik menjelaskan awan panas tercatat di seismogram dengan amplitudo maksimal 46 milimeter dan durasi maksimal 112 detik.

    "Jarak luncur awan panas berkisar antara 1.000 meter hingga 1.800 meter dengan arah luncuran ke barat daya," ungkapnya.

    Penuh Luka Bacok, Kusir Delman di Probolinggo Diduga Meninggal Dicelurit

    Lebih lanjut, Hanik memaparkan berdasarkan laporan aktivitas Gunung Merapi pada 2-8 April 2021 terjadi perubahan morfologi area puncak karena aktivitas guguran dan pertumbuhan kubah.

    "Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.098.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 12.800 meter kubik per hari," ungkapnya.

    Hingga saat ini BPPTKG menyebut aktivitas vulkanik Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga (Level III) sejak 5 November 2020.

    Kafe di Situbondo Terbakar, Kerugian Rp100 Jutaan

    Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 kilometer dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 kilometer.

    Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif Gunung Merapi dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.