HARGA BBM : Wow! Konsumsi Pertamax Jatim Naik 325%

HARGA BBM : Wow! Konsumsi Pertamax Jatim Naik 325% Pascapemerintah menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Januari 2015, Deviasi harga BBM non subsidi (Pertamax) dengan BBM bersubsidi (Premium) semakin tipis. Konsumsi Pertamax di DIY pun mengalami kenaikan hingga 400% sementara Premium turun sekitar 15%. Tampak sejumlah konsumen mengisi BBM Pertamax di SPBU Lempuyangan, Senin (5/1/2015) (JIBI/Harian Jogja/Abdul Hamied Razak)

    Harga BBM yang diturunkan memicu peningkatan konsumsi Pertamak. Fenomena itu hanya terjadi di Jatim.

    Madiunpos.com, SURABAYA — Konsumsi masyarakat atas bahan bakar khusus (BBK) jenis Pertamax di Jawa Timur meningkat 325% pascapenurunan harga komoditas tersebut menjadi Rp8.800/liter, karena turunnya harga minyak dunia. Fenomena baru yang dipicu penurunan harga BBM itu hanya tampak di Jatim.

    "Awalnya, harga [BBM jenis] Pertamax Rp10.300/liter, dan kini turun sehingga daya beli masyarakat terhadap komoditas itu naik," kata Assistant Manager External Relations PT Pertamina (Persero) MOR V Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara, Happy Wulansari, di Surabaya, Rabu (14/1/2015).

    Besarnya konsumsi masyarakat hingga meningkat tiga kali lipat itu terlihat sejak diturunkannya harga BBM jenis Pertamax di Tanah Air, Jumat (2/1/2015). Padahal, jika dihitung hingga saat ini waktunya hanya dua pekan.

    "Angka konsumsi Pertamax ini sekaligus membuktikan kian tingginya tingkat kesadaran mereka untuk menggunakan bahan bakar dengan kualitas baik," ujarnya.

    Meski demikian, jelas dia, kenaikan konsumsi Pertamax hingga 325% itu hanya terlihat di wilayah Jawa Timur. Akan tetapi, secara umum di area Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara terjadi peningkatan 320%. "Performa kenaikan konsumsi itu memang telah kami prediksi sebelumnya," ucapnya.

    Apalagi, tambah dia, saat ini perbedaan harga Pertamax dan Premium hanya berselisih sedikit. Kini harga Premium Rp7.600/liter. Akibatnya, kini masyarakat lebih memilih Pertamax ketimbang Premium.

    "Terkait upaya mengantisipasi peningkatan konsumsi Pertamax, kami menyiapkan tambahan mobil tangki untuk Pertamax sebanyak enam unit dengan kapasitas total 168 kiloliter (kl)," tuturnya.

    Beralih
    Ia mengemukakan, peningkatan tersebut disalurkan dari depo Perak ke enam depo lainnya, yakni Banyuwangi, Camplong (Madura), Malang, Kediri, dan Madiun. Walau terjadi peningkatan tinggi, tetapi secara volume hanya naik enam persen dibandingkan konsumsi Premium pada kondisi normal.

    "Konsumsi Premium rata-rata di wilayah Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara 15.514 kl per hari. Kalau di wilayah Jatim rata-rata hanya 11.396 kl per hari," tambahnya.

    Selama ini, lanjut dia, suplai Pertamax untuk Jatim, Bali, dan Nusa Tenggara berasal dari kilang minyak Balongan, Jawa Barat. Ketersediaan Pertamax saat ini melebihi 15,3 hari.

    Untuk konsumsi Premium di wilayah Jatim hanya 0,3% atau secara normal 15.513 kl/hari menjadi 15.524 kl/hari pascapenurunan harga BBM itu dari Rp8.500 per liter menjadi Rp7.600 per liter. "Kondisi itu membuktikan mulai ada pengalihan konsumsi dari Premium ke Pertamax yang cukup besar. Namun secara umum, kami masih menunggu laporan hingga akhir Januari 2015," katanya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.