HONOR GURU : Waduh, Pegawai Kemenag Ini Hobi Bikin Nama Guru Palsu, Apa Maunya?

HONOR GURU : Waduh, Pegawai Kemenag Ini Hobi Bikin Nama Guru Palsu, Apa Maunya? Ilustrasi guru (Dok. SOLOPOS)

    Honor guru menjadi rezeki yang didamba-damba pada pendidik. Namun, ada orang dari Kementerian Agama yang gemar bikin nama guru palsu. Inilah ceritanya.

     

    Madiunpos.com, SITUBONDO – Seorang pegawai di Instansi Kementerian Agama Situbondo diduga telah memalsukan nama-nama guru honorer palsu. Para guru honorer yang dipalsukan namanya itu adalah pihak yang menerima bantuan tunjangan fungsional sebagai honor pendidik.

    Akibat ulah pegawai nakal ini, negara telah dirugikan ratusan juta rupiah.

    "Kerugian negaranya ditaksir Rp300 jutaan," kata Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP Riyanto, Jumat (13/2/2015).

     

    Ia menjelaskan, kasus Kemenag Situbondo terjadi pada dana bantuan program Ula-Wustha yang diterima oleh 53 lembaga di Situbondo, pada tahun 2011 lalu. Tiap lembaga itu mendapatkan bantuan dana fungsional untuk honor pendidik.

     

    Nah, honor tenaga pengajar itulah yang diduga sengaja dimark up, dengan cara menambahkan nama-nama guru fiktif. Padahal, tiap guru dialokasikan bantuan honor senilai Rp 300 ribu tiap bulan. Dugaan mark up itu konon terjadi di hampir di semua lembaga penerima bantuan, selama program Ula-Wustha tahun 2011 berlangsung.

     

    Atas kasus itu, kini ada satu nama calon tersangka yang kini sudah dikantongi polisi. Calon tersangka dimaksud adalah salah satu pejabat di kantor Kemenag Situbondo. Sayangnya, Riyanto enggan membeberkan secara lebih detail. Namun sumber di kepolisian menyebutkan, calon tersangka itu kini menjabat sebagai salah satu kepala seksi di kantor Kemenag Situbondo.

     

    "Baru calon tersangka, belum ditetapkan jadi tersangka," ujar polisi kelahiran Pasuruan itu.

    KLIK dan LIKE di sini untuk update informasi Magetan dan Madiun Raya.



    Editor : Aries Susanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.