INDUSTRI GULA : Genjot Kualitas, PTPN XI Bentuk Divisi Quality Control

INDUSTRI GULA : Genjot Kualitas, PTPN XI Bentuk Divisi Quality Control Ilustrasi petani tebu (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis Indonesia)

    Industri gula terus memperbaiki kinerja, salah satunya dalam hal menjaga kualitas produk.

    Madiunpos.com, SURABAYA — PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI tahun 2015 ini membentuk divisi quality control (QC) untuk menggenjot kualitas produksi industri gula. Pembentukan divisi baru itu, terutama untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku pada akhir tahun ini.

    Kepala Divisi QC Rahadi Koentjoro mengatakan divisi ini akan bertugas menjadi pengawas kualitas baik mulai dari bahan baku hingga kualitas produksi gula. "Divisi ini baru dibentuk 1 Mei 2015 karena kebutuhan peningkatan kualitas baik manajemen maupun produksi perlu pengawasan khusus dan sebagai bahan evaluasi," katanya kepada Bisnis, Kamis (24/9/2015).

    Menurut Rahadi, keberadaan pengawasan kualitas akan berdampak pada daya saing produk industri gula. Selama ini biaya produksi gula tergolong cukup tinggi, sementara harga jualnya rendah. "Industri ke depan harus terus berorientasi pada kebutuhan konsumen yakni produk yang berkualitas dengan harga yang rendah," katanya.

    Kanigoro Tanpa QC
    Adapun fungsi Divisi QC ini adalah mengawasi data-data kualitas bahan baku tebu sampai menjadi produk gula. Pengawasan di sisi on farm, misalnya hasil rendemen tebu akan dicatat dan dilaporkan kepada direksi dan manajemen unit usaha apabila tidak sesuai dengan target.

    "Jika ada rendemen tebu yang rendah maka segera dilaporkan kepada manajemen supaya cepat dilakukan tindakan, termasuk memberikan peringatan kepada divisi tanaman," jelasnya.

    Saat ini, PTPN XI sudah memiliki 15 asisten manajer QC di seluruh PG, kecuali PG Kanigoro. Seluruh personel tersebut sebagian besar dari karyawan bagian pengolahan dan karyawan bagian penelitian dan pengembangan (litbang) di divisi tanaman.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.