INFLASI JATIM : 7 Kota Jatim Inflasi, Madiun Tertinggi Ke-3

INFLASI JATIM : 7 Kota Jatim Inflasi, Madiun Tertinggi Ke-3 Ilustrasi inflasi atau deflasi. (academyft.com)

    Inflasi Jatim terjadi di tujuh dari delapan kota pemantauan indeks harga konsumen (IHK), Madiun menempati urutan tertinggi ketiga.

    Madiunpos.com, MALANG — Tujuh dari delapan kota pemantauan indeks harga konsumen (IHK) di Jawa Timur mengalami inflasi selama November 2015, hanya Kota Surabaya di antara delapan kota itu yang mengalami deflasi. Sedangkan . Madiun pada November 2015 mencatatkan inflasi sebesar 0,21% dengan IHK sebesar 119,34.

    Inflasi tertinggi Jatim terjadi di Sumenep yang tercatat 0,30% dengan IHK sebesar 119,45. Jember mencatatkan inflasi tertinggi kedua di Jatim, yakni sebesar 0,26% dengan IHK 119,77. Madiun pada peringkat ketiga dengan inflasi sebesar 0,21% dan IHK sebesar 119,34.

    Kota Malang mencatatkan inflasi 0,16 % dengan IHK sebesar 122,03. Berikutnya Kediri yang mencatatkan inflasi 0,11% dengan IHK 120,04, Banyuwangi 0,08 % dengan IHK sebesar 119,25, dan Probolinggo sebesar 0,05 dengan IHK sebesar 120,73. Sedangkan yang mengalami deflasi, Surabaya sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 120,71.

    Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang M. Sarjan mengatakan inflasi sebesar 0,16% di Kota malang, antara lain dipicu kenaikan harga pasir akibat banyaknya usaha pertambangan pasir yang berhenti beroperasi pascapembunuhan aktivis lingkungan Salim Kancil. Kelangkaan material pasir karena maraknya kasus penambangan ilegal di beberapa daerah Jawa Timur menyebabkan kenaikan harga komoditi pasir.

    “Sepuluh komoditas teratas yang mengalami kenaikan harga pada November 2015, yakni rokok kretek filter, daging ayam ras, cabai merah, pasir, rokok kretek, es, angkutan udara, tongkol pindang, pir, dan kentang,” katnya di Malang, Selasa (1/12/2015).

    Kota Malang
    Dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok pengeluaran di Kota Malang mengalami inflasi dan satu kelompok pengeluaran mengalami deflasi, yaitu kelompok bahan makanan 0.49 %; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,84%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan akar 0,01%;  kelompok sandang -1,89 %; kelompok kesehatan 0,08%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,14%; dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,11%.

    Sedangkan sepuluh komoditas terbesar yang mengalami penurunan harga pada November 2015, yakni emas perhiasan, semen, pisang, bawang merah, cabai rawit, mintak goreng, beras, sawi hijau, gula pasir dan batu bata.  Tingkat inflasi tahun kalender November 2015 sebesar 2,41% dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2015 terhadap November 2014 ) sebesar 5,19%.

    Harga Rokok Naik
    Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini menambahkan kelompok komoditas yang memberikan  sumbangan inflasi pada November 2015, yaitu kelompok bahan makanan 0,0898%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,1389%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,0005%; kelompok sandang -0,1047%; kelompok kesehatan 0,0036%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, 0,0143%; dan kelompok transportasi, komunikasi,dan jasa keuangan 0,0220%

    Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau  a.l  sigaret rokok kretek mesin sebesar 0,0797%, sigaret kretek tangan sebesar 0,0248% , dan sigaret putih mesin sebesar 0,0103%.

    Kenaikan harga rokok diperkirakan dampak dari penaikan tarif cukai yang berlaku 2016. Mengantisipasi penaikan tersebut, pabrikan rokok menaikkan harga rokok sehingga saat tarif cukai baru berlaku, maka kenaikan harga tidak terlalu besar.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya
    KLIK di sini untuk mengintip Kabar Sragen Terlengkap



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.