INFLASI JATIM : BI Malang Optimistis Inflasi 2015 di Bawah 3%

INFLASI JATIM : BI Malang Optimistis Inflasi 2015 di Bawah 3%

    Inflasi Jatim dipengaruhi kondisi perekonomian Malang yang diyakini inflasi tak lebih dari 3%.

    Madiunpos.com, MALANG — Bank Indonesia Malang optimistis inflasi sepanjang 2015 bisa
    mencapai di bawah 3% setelah memperhatikan realisasi inflasi sampai November yang baru mencapai 2,41%.

    Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang Jaka Setyawan menegaskan beberapa komoditas dan jasa memang ada kecenderungan naik, namun kenaikannya tidak ekstrim. “Yang diwaspadai naik terkait dengan tarif angkutan udara, cabai, bawang, dan daging,” ujarnya di Malang, Selasa (15/12/2015).

    Kenaikan tarif angkutan udara diperkirakan terjadi karena permintaan terhadap moda transportasi tersebut meningkat pada Desember bersamaan dengan libur sekolah, Natal, dan akhir tahun. Sedangkan kenaikan cabai dan bawang bersamaan dengan datangnya musim penghujan yang biasanya ditandai dengan berkurangnya pasokan komoditas tersebut.

    Daging sapi juga naik karena pasokan berkurang. Yang menggembirakan harga beras relatif stabil sehingga tak akan banyak mempengaruhi laju inflasi Jatim. Jika harga beras naik signifikan, maka sumbangannya terhadap inflasi bisa tinggi karena bobotnya besar karena konsumennya banyak.

    Kasi Statistik dan Distribusi Badan Pusat Statistik Kota Malang Erny Fatma Setyoharini mengatakan kenaikan harga daging di pasar sekitar Rp5.000/kg. Harga beras juga naik, meski tidak besar. Kenaikannya di kisaran Rp200/kg.Bersamaan dengan masuknya penghujan, cabai, bawang juga naik.
    Bersamaan dengan musim libur panjang akhir tahun, tarif angkutan udara juga diperkirakan naik. Namun komoditas lainnya harfganya relatif stabil, termasuk beras. “Stok beras di Bulog cukup besar,” ujarnya.

    Stok Beras Cukup
    Kepala Bulog Malang Arsyad mengatakan stok beras Bulog cukup untuk mendukung kegiatan operasional hingga Maret 2016. Bulog juga masih mempunyai stok beras premium sebanyak 15.000 ton yang bisa digunakan untuk menstabilkan harga komoditas tersebut jika ada tren kenaikan secara signifikan.

    Beras tersebut memang disiapkan untuk mengantisipasi kenaikan harga akibat memasuki musim tanam. Pada momen tersebut biasanya ditandai dengan berkurangnya pasokan beras di pasar. Namun dengan telah disalurkan beras public service obligation (PSO) hingga 14 bulan maka diharapkan dapat menekan harga komoditas tersebut dengan asumsi pasokannya banyak di pasar.

    Karena itulah, Jaka optimistis, inflasi sepanjang 2015 bisa mencapai di bawah 3% karena realisasi inflasi sampai November relatif kecil, hanya 2,4%. Apalagi tidak ada administered price yang bisa mendongkrak kenaikan inflasi Jatim—khususnya Malang, seperti penaikan bahan bakar minyak (BBM). Jika BBM naik, maka dampaknya terhadap inflasi akan sangat besar. Kenaikannya bisa signifikan.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.