INFLASI JATIM: Tak Dipengaruhi Harga Pangan, Inflasi Madiun 0,15%

INFLASI JATIM: Tak Dipengaruhi Harga Pangan, Inflasi Madiun 0,15% Ilustrasi aktivitas pasar penyedia pangan masyarakat. (JIBI/Solopo/Dok.)

    Inflasi Jatim menempatkan Kota Madiun di posisi terendah kedua setelah Sumenep.

    Madiunpos.com, MADIUN — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun, Jawa Timur (Jatim) mencatat laju inflasi di Kota Madiun September 2015 mencapai 0,15% dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 118,97.

    Kasi Statistik Distribusi BPS Kota Madiun Sri Marheningrum, Selasa (6/10/2015), mengatakan inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan harga pada semua kelompok pengeluaran, kecuali pada bahan makanan. "Yang paling dominan memicu inflasi adalah kenaikan harga pada beras, perguruan tinggi, mobil, emas perhiasan, dan sepeda motor," ujar Marhen dalam rilisnya di Madiun.

    Menurut dia, dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada, tercatat hanya kelompok bahan makanan terjadi deflasi, yakni sebesar -1,66%. Sedangkan kelompok yang lainnya mengalami inflasi.

    Seperti, kelompok makanan jadi, rokok, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,89%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,27%. Kelompok sandang memiliki andil sebesar 0,99%; kelompok kesehatan sebesar 0,72%; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,32%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,75%.

    "Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga atau deflasi antara lain, daging ayam ras, cabai rawit, bawang merah, anggur, dan nangka muda," paparnya.

    Ia menambahkan, secara bulanan, seluruh kabupaten/kota IHK di Jatim mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Jember sebesar 0,29%. Kediri mengiuti dengan 0,26%, Surabaya (0,26%), Probolinggo (0,23%), Banyuwangi (0,21%), Malang (0,21%), Madiun (0,15%), dan terendah di Sumenep (0,13%).

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.