Ini Cerita Di Balik Pembangunan Menara Baru Masjid Jami' Pondok Gontor

Menara baru Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki akan dibuka untuk umum

Ini Cerita Di Balik Pembangunan Menara Baru Masjid Jami' Pondok Gontor Megahnya menara Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Kamis (3/10/2019). (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Masjid Jami' Pondok Modern Darussalam Gontor memiliki menara baru yang cantik dan bangunannya lebih tinggi dibanding menara lama.

    Menara Masjid Jami'  ini berada persis di samping Pondok Gontor yang tersohor itu. Masjid Jami' ini berada tepat di depan pintu gerbang masuk pondok pesantren yang memiliki ribuan santri tersebut. Kawasan ponpes di Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, sering didatangi ribuan wali santri yang ingin menjenguk anaknya.

    Menara tersebut telah diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla saat melakukan kunjungan kerja ke Ponorogo, Kamis (3/10/2019).

    Di balik bangunannya yang megah, ternyata menara tersebut memiliki makna filosofis.

    Baca Juga:

    Menara Baru Masjid Pondok Gontor Ponorogo Setinggi 85 Meter Diresmikan

    Wapres Minta Ponpes Perkuat Ekonomi Syariah 

    Ketua Pelaksana Pembangunan Pondok Modern Darussalam Gontor, Sunarto, mengatakan menara baru ini dibangun karena menara yang lama kondisinya kurang layak. Menara lama juga konstruksinya sudah membahayakan. Untuk itu, pengurus memutuskan untuk membangun kembali menara masjid itu.

    Dia menuturkan menara ini rencananya memiliki ketinggian 90 meter sebagai pertanda usia Pondok Gontor yang sudah 90 tahun kala itu. Kemudian ketinggian itu ditambah 9 meter lagi, sehingga menjadi 99 meter. Angka 99 ini melambangkan Asmaul Husna.

    Namun, rencana pembangunan menara setinggi 99 meter itu tidak direstui oleh Pangkalan Udara Iswahjudi (Lanud Iswahjudi). Pelarangan ini karena persoalan keamanan udara. Menara hanya diperbolehkan dibangun dengan ketinggian 85 meter.

    "Awalnya mau dibangun 99 meter. Tapi karena ada batas ketinggian, sehingga kita hanya diperbolehkan membangun 85 meter saja. Ini alasannya murni karena keselamatan penerbangan. Apalagi di wilayah pondok sering dilewati pesawat terbang latihan dari Lanud Iswahjudi," jelasnya kepada Madiunpos.com, Kamis.

    Mengenai arsitektur bangunan menara memang dibuat lebih indah dengan bentuk bangunan bintang segi delapan. Sunarto menjelaskan bintang segi delapan ini merupakan bintang simbol keislaman.

    Pembangunan menara ini menghabiskan Rp16 miliar dari iuran para santri dan dana dari pondok. Dia menegaskan tidak ada dana dari pemerintah untuk pembangunan menara ini.

    Selain tampil lebih modern, menara masjid ini juga memiliki fungsi lain. Biasanya menara masjid hanya berfungsi sebagai tempat untuk mengumandangkan azan dan bacaan ayat suci Alquran. Tetapi menara ini memiliki fungsi lain.

    Di bagian dasar menara ada tiga lantai yang memiliki luas 11 meter X 11 meter. Ruangan tersebut akan digunakan untuk kantor Gontor TV, Radio Suara Gontor FM, dan ruang humas PMDG. Selain itu, menara ini juga bisa menjadi lokasi wisata religi. Menara ini akan dibuka untuk umum. Sehingga masyarakat yang datang bisa melihat kondisi pondok dan kawasan Pondok Gontor dari ketinggian 85 meter.

    Dalam sejarahnya, sebelum membangun Masjid Jami’ baru, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sudah memiliki masjid lama (Masjid Pusaka) yang berada tepat di depan kantor Pondok Gontor saat ini.

    Masjid Pusaka ini tidak dapat menampung para santri yang semakin lama semakin banyak jumlahnya. Meskipun upaya untuk meluaskan Masjid Pusaka ini sudah sering dilakukan, namun tetap saja belum cukup. Pada saat salat berjamaah, terutama salat Jumat, jamaah memebeludak hingga memenuhi ruangan kelurahan, latar kelurahan, dan halaman sebelah selatan masjid.

    Setelah melalui perencanaan dan penghitungan yang panjang, akhirnya pada tahun 1967, selepas peringatan lima windu PMDG, diadakan sidang Panitia Pembangunan Masjid yang juga dihadiri oleh ketiga Trimurti PMDG. Pada 16 Desember 1970 dimulailah penggalian pondasi di area seluas 1.960 meter persegi. Pembangunan dimulai tahun 1969.

    Pada 4 Maret 1978, Masjid Jami’ PMDG beserta menaranya diresmikan oleh Presiden Soeharto bersamaan dengan acara Perayaan Kesyukuran Setengah Abad PMDG.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.