Ini Dia Tuntutan Driver Online yang Demo Di Surabaya Hari Ini

Para driver online se-Jatim menuntut pihak aplikator menghapus kebijakan memangkas 20% hasil orderan mereka.

Ini Dia Tuntutan Driver Online yang Demo Di Surabaya Hari Ini Seribuan driver online berdemo di Surabaya. (Detik.com)

    Madiunpos.com, SURABAYA -- Seribuan driver angkutan online melakukan demo di sejumlah lokasi di Surabaya, Selasa (15/9/2020). Mereka menuntut pihak aplikator tidak memotong hasil orderan sebesar 20%.

    Massa dari komunitas driver online se-Jawa Timur ini juga menyampaikan sejumlah tuntutan lain.

    Tuntutan yang dimaksud adalah evaluasi potongan 20 persen dari aplikator tiap kali mitra driver mendapatkan orderan selama masa pandemi Covid-19. Selain itu berita juga mempertanyakan pembagian bantuan sosial dari pemerintah yang tidak merata untuk driver online.

    "Kemudian zona merah yang masih berlaku untuk transportasi online di beberapa wilayah di Jawa Timur. Dan pressing debt collector yang masih terjadi pada driver online yang mengambil kredit di leasing selama masa pandemi tanpa ada keringanan kebijakan," ujar Humas Frontal Jilid 2, Daniel Lukas Rorong, seperti dilansir detik.com, Selasa (15/9/2020).

    Harap Maklum Jika Hari ini Susah Pesan Ojek Online, Drivernya Lagi Pada Demo

    Daniel mengatakan para driver online juga meminta penertiban aplikator baru transportasi online yang tidak memiliki kantor di masing-masing wilayah, termasuk penentuan tarif yang dinilai terlalu merugikan mitra driver. Serta tempat pengaduan khusus bagi driver online yang tergabung dalam Frontal terkait keluhan yang dialami.

    Daniel mengatakan aksi demo ini diberi nama Frontal (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal) Jilid 2. Para Ojol akan mengawali aksi dengan melakukan konvoi kendaraan roda empat dan roda dua. Titik kumpul dimulai dari frontpage Ahmad Yani sisi barat di samping Cito sekitar pukul 07.00 WIB.

    Rute Demo

    Rute yang akan dilewati dari Jl. Ahmad Yani hingga Jl. Gubernur Suryo. Sasaran para ojol yakni Kantor Dishub Jawa Timur, Kantor Diskominfo Jawa Timur, Kantor Polda Jawa Timur, Kantor KPPU Jawa Timur. Kemudian Kantor DPRD Jawa Timur, Kantor Gubernur Jawa Timur di Jalan Pahlawan, Kantor Gojek di Jl. Ngagel, Kantor Grab di Jl. Pemuda (Depan WTC), dan berakhir di Gedung Negara Grahadi.

    Mahasiswa Senior Unesa Bentak-Bentak Maba di Ospek Daring, Videonya Viral

    Aksi ini diikuti sekitar 1.000 driver online dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang dan berbagai kota atau kabupaten di Jawa Timur.

    Daniel yang juga Humas Perhimpunan Driver Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur ini juga meminta maaf buat para pengguna jalan jikalau merasa terganggu selama aksi berlangsung akibat kemacetan yang akan ditimbulkan dalam demo ini.

    Termasuk buat para pemakai jasa transportasi online yang akan mengalami kesulitan saat memesan ojek online atau taksi online dan pemesanan makanan atau kirim barang pada tanggal 15 September.

    "Ini berlaku tidak hanya di Surabaya, tapi juga di beberapa daerah di Jawa Timur," ungkapnya.

    Lagi, Jebakan Tikus Listrik Makan Korban Jiwa di Ngawi

    Daniel juga menegaskan pada rekan-rekan driver online yang ikut demo untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, khususnya memakai masker selama mengikuti aksi. Serta membawa hand sanitizer.

    Termasuk juga tertib berlalu lintas dan mengikuti arahan dari pihak kepolisian untuk pengaturan lalu lintas. "Semoga ada hasil yang memuaskan dan semua tuntutan kami dipenuhi," pungkasnya.



    Editor : Kaled Hasby Ashshidiqy

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.