Inka Kembangkan Peti Kemas Canggih untuk Angkut Ikan Laut

PT Industri Kereta Api (Inka) mengembangkan reefer container atau peti kemas berpendingin untuk mengangkut hasil ikan laut.

Inka Kembangkan Peti Kemas Canggih untuk Angkut Ikan Laut Uji coba prototipe reefer container atau peti kemas berpendingin untuk hasil ikan laut di Pantai Tamperan, Kabupaten Pacitan, Kamis (23/9/2021). (Istimewa/PT Inka)

    Madiunpos.com, PACITAN -- PT Industri Kereta Api (Inka) mengembangkan reefer container atau peti kemas berpendingin untuk mengangkut hasil ikan laut. Peti kemas ini diklaim bisa membuat hasil ikan tangkapan menjadi lebih aman, segar, dan berkualitas.

    Inka telah melakukan uji coba prototipe reefer container tersebut di Pelabuhan Tamperan, Kabupaten Pacitan.

    Direktur Utama PT Inka, Budi Noviantoro, mengatakan reefer container ini untuk menjawab kebutuhan transportasi hasil ikan laut yang aman, segar, dan berkualitas. Selama ini, ada kegelisahan dan masalah dalam pengiriman hasil laut. Untuk itu dibutuhkan sebuah peti kemas dengan sistem teknologi yang canggih.

    Tenggelam di Sungai saat Bermain, Bocah 12 Tahun di Ponorogo Ditemukan Meninggal

    “Selama ini pengiriman hasil laut kan hanya menggunakan segala macam es untuk pendinginnya,” kata dia, Jumat (24/9/2021).

    Budi mendorong engineering Inka untuk terus berinovasi dalam risetnya hingga tercipta peti kemas yang berkualitas. Engineering melakukan uji statis endurance guna menakar kualiras dan kinerja sistem automatisasi serta ketahanan dalam menghadapi guncangan gelombang laut.

    “Nanti uji endurance-nya dibuat sampai ke laut. Saya harapkan secara teori prototipe ini sudah bisa digunakan,” jelasnya.

    Dia menyampaikan pengangkutan hasil laut sampai ke delam peti kemas memanfaatkan sistem hybrid di dalam prototipe. Pengisian daya power suplainya menggabungkan sel surya, baterai, dan generator.

    Kompak Banget! Pasangan Kekasih di Madiun Dalangi Aksi Pencurian

    Bodi peti kemas itu menggunakan polyurethane foam dengan kerangka konstruksi stainless steel yang mampu menjaga temperatur hingga minus 22 derajat celcius sehingga kualitas ikan tetap terjaga sampai tujuan.

    “Kita integrasikan solar panel dengan baterai dan genset diesel agar nelayan tidak bergnatung dengan bahan bakar minyak,” ujar Budi.

    Ada lima prototipe reefer container yang bakal dibuat Inka dengan menggandeng Universitas Brawijaya Malang. Yaitu mini reefer container dengan kapasitas mulai 1 ton, 2 ton, 5 ton, 20 feet, dan 40 feet disesuaikan kebutuhan international shipping.

    Ngaku Bisa Nagih Utang, Polisi Gadungan Tipu Guru PNS Hingga Rp68 Juta

    “Kami targetkan Desember selesai standarisasi dan uji sertifikasi agar Januari 2022 sudah dapat diproduksi massal,” terangnya.

    Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong kesiapan produksi dalam negeri. Diharapkan inovasi ini bisa meningkatkan nilai jual sumber daya agro maritim, terutama perikanan.

    “Potensi laut kita sangat besar. Terima kasih PT Inka yang telah menciptakan inovasi ini,” kata Asisten Deputi Hilirisasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves, Amalyos Chan.

    Dia menuturkan nantinya prototipe reefer container segera diproses SNI dan TKDN-nya. Agar karya anak bangsa ini sanggup bersaing dan tidak kalah produksi luar negeri.

    “Dengan inovasi ini kita bisa berdaulat dan mandiri. Tidak lagi bergantung dengan produk luar negeri,” kata Amalyos.



    Editor : Abdul Jalil

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.