Innalillahi, 14 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Erupsi Gunung Semeru
Sebanyak 14 orang meninggal dunia dalam bencana letusan Gunung Semeru.
Madiunpos.com, LUMAJANG -- Sebanyak 14 orang meninggal dunia dalam bencana letusan Gunung Semeru. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan terus melakukan pemutakhiran data terkait dampak erupsi ini.
Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari mengatakan data pada Minggu (5/12/2021) pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia dalam bencana letusan Gunung Semeru ada 14 orang. Sebanyak sebelas orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo dan tiga orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro.
“Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan tiga orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro,” kata dia yang dikutip dari siaran pers.
Gunung Semeru Meletus, 2.970 Rumah di Lumajang Rusak
Berikut ini data korban jiwa yang berhasil diidentifikasi. Di Kecamatan Pronojiwo terdapat enam korban meninggal dunia, bernama Poniyem (50 tahun), Bawon Triono (33 tahun), Yatifa, Luluk, Edy, dan Edy Pramono. Di Kecamatan Candipuro yaitu Dafa (14 tahun), Siti (40 tahun), dan tiga korban lainnya masih dalam proses identifikais. Selain itu ada satu korban meninggal dunia atas nama Besut, 50, di Desa Sumberwuluh. Untuk korban lainnya masih dalam proses identifikasi.
Selain korban meninggal dunia, juga ada korban yang mengalami luka berat sebanyak 35 orang. Saat ini mereka dirawat di berbagai rumah sakit. Delapan orang di Rumah Sakit dr. Haryoto, 16 orang di RSUD Pasirian, tiga orang di Rumah Sakit Bhayangkara, dan delapan orang di Puskesmas Penanggal.
Data sementara, untuk korban luka lainnya masih ada 21 orang. Sehingga total korban luka sebanyak 56 orang.
Gunung Semeru Erupsi, Masyarakat Diminta Jauhi DAS
BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan ada sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian guguran awan panan yang terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Samapai saat ini BPBD masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi sebanayk 1.300 jiwa.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq, menetapkan status tanggap darurat dampak awan panas dan guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung 4 Desember 2021 sampai 3 Januari 2022. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.
Editor : Abdul Jalil
Baca Juga
- Gunung Semeru Meletus, 2.970 Rumah di Lumajang Rusak
- Gunung Semeru Erupsi, Masyarakat Diminta Jauhi DAS
- Terseret Banjir Lahar Semeru, Sopir Truk dan Istrinya Diselamatkan Warga
- Longsor di Lumajang, 13 Rumah Rusak, 37 Orang Mengungsi
- Terseret Lahar Dingin Semeru, Mobil Ditemukan Tinggal Rangka Sejauh 6 Kilometer
- Seret Mobil, Banjir Lahar Dingin Gunung Semeru Juga Timbun Musala dan Warung
- Gunung Semeru Luncurkan awan Panas, Enam Desa Diguyur Hujan Abu
0 Komentar
Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.