Barang bukti berupa 11,45 ton pupuk bersubsidi yang hendak dijual dua tersangka jual beli pupuk bersubsidi secara ilegal, Kamis (27/1/2022). (Istimewa/Polres Ponorogo)
Madiunpos.com, PONOROGO -- Satreskrim Polres Ponorogo berhasil membekuk dua orang yang diduga menjual belikan pupuk bersubsidi secara ilegal. Dari tangan dua pelaku, polisi mengamankan 11,45 ton pupuk bersubsidi dari berbagai jenis.
Dua orang yang ditangkap tersebut bernama Bagus Yudha Kristiawan, 28, dan Bonadji, 58. Keduanya merupakan warga Dukuh Plosorejo, Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo.
Kapolres Ponorogo, AKBP Catur C Wibowo, mengatakan kedua pelaku yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka itu ditangkap pada Rabu (26/1/2022). Kedua orang itu diduga kuat sebagai pelaku yang memperjual belikan pupuk bersubsidi hingga membuat pupuk bantuan dari pemerintah itu langka di masyarakat.
Dari keterangan, para pelaku asal pupuk bersubsidi yang diperjualbelikan di wilayah Pulung berasal dari Pamekasan, Maduran.
Pencuri Pakaian di Toko Ponorogo Ditangkap, 3 Pelaku Lain Dikejar
“Aksi pelaku ini bukan sekali dua kali saja. Tetapi sudah sering. Total ada 90 ton lebih pupuk bersubsidi yang masuk dan dibawa pelaku dari Madura untuk dijual di Pulung, Ponorogo,” kata kapolres kepada wartawan, Kamis (27/1/2022).
Sebelumnya, petugas dari Satreskrim Polres Ponorogo mendapat informasi dari masyarakat di Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung, ada orang yang memperjualbelikan pupuk bersubsidi tanpa izin pihak yang berwenang.
Setelah dilakukan penyelidikan, kedua orang tertangkap tangan melakukan tindak pidana memperjualbelikan pupuk bersubsidi tanpa izin di Jalan Raya Ponorogo-Pulung, tepatnya di Desa Sidoharjo, Kecamatan Pulung.
“Kedua tersnagka ini diamankan saat melakukan pengangkutan pupuk bersubsidi yang sebelumnya dibeli. Selanjutnya terlapor dan barang bukti dibawa ke Satreskrim Polres Ponorogo untuk proses penyidikan lebih lanjut,” jelas dia.
Catur menuturkan tersangka menjual pupuk itu secara eceran kepada kelompok tani atau petani yang membutuhkan pupuk. Tersangka menjualnya dengan harga antara Rp140.000 sampai Rp180.000 per sak berisi 50 kg.
Tabrak Lari Sebabkan 2 Orang Meninggal di Tol Madiun, Sopir Truk: Saya Takut
“Selama ini tersangka ini sudah memasok pupuk bersubsidi di Ponorogo mencapai 90 ton dimulai pada Desember hingga sekarang,” katanya.
Atas perbuatannya itu, kedua pelaku diancam dengan UU Darurat Nomor 7 tahun 1955 tentang Pengusutan, Penuntutan, dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi Jo Pasal 30 ayat (3) Jo Pasal 21 ayat (2) Permendag RI No: 15/MDAG/PER/4/2013 tentang pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian dengan ancaman denda Rp100.000 dan penjara selama dua tahun.
Madiunpos.com, JAKARTA – Pegadaian menegaskan komitmennya dalam mendukung generasi emas Indonesia melalui program “Pegadaian Peduli… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA – PT Pegadaian kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Project Management Office… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA--PT Pegadaian menyabet penghargaan bergengsi Sinergi Kemitraan Layanan Bank Indonesia (BI) berkat peran strategisnya… Read More
Madiunpos.com, BALI – Pegadaian kembali rajut kolaborasi bersama Relawan Bakti BUMN untuk pembangunan desa dengan… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA - PT Pegadaian kembali membuka kesempatan emas bagi para pencari kerja yang ingin… Read More
Madiunpos.com, JAKARTA--Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Pegadaian menghadirkan serangkaian promo menarik… Read More
This website uses cookies.