KABAR DUKA : Djumairi, Penggagas Pengobatan Orang Stres Dikabarkan Meninggal

KABAR DUKA : Djumairi, Penggagas Pengobatan Orang Stres Dikabarkan Meninggal Penggagas Pondok Pengobatan Orang Stres Assyifa , Ngawi, Djumairi (jatim.kemenag.go.id)

    Kabar duka datang dari pondok pengobatan orang stres di Ngawi, Assyifa, yang ditinggal sang pemiliknya, Djumairi.

    Madiunpos.com, NGAWI — Pengguna akun Facebook Romy Affandy mengabarkan pemilik Pondok Pengobatan Orang Stres Assyifa di Dusun Berjing, Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur (Jatim), Djumairi, meninggal dunia, Sabtu (5/12/2015). Menurut dia, Djumairi meninggal dunia di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).

    "Innalillahiwainnailaihi Rojiun. Telah meninggal dunia Bpk. Jumari [pengasuh Pondok Pesantren orang stres As-Syifa] yang berlokasi di Desa Sekaralas, Widodare, Ngawi [yang benar Dusun Berjing, Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe, Ngawi]," tulis Romy Affandy di grup Facebook Ngawi Bergerak: Forum Masyarakat Berani, Kritis, Jujur, Cerdas, Bermartabat, Sabtu (5/12/2015) pukul 15.17 WIB.

    Pantauan Madiunpos.com di Facebook, Senin (7/12/2015) pagi, informasi meninggal dunianya pemilik pondok pengobatan orang stres di Ngawi, Djumairi, yang diunggah Romy Affandy itu telah disukai 54 akun Facebook dan mendapat 19 komentar.

    Pengguna akun Facebook Agus Walikukun berdoa agar Almarhum Djumairi meninggal dalam kondisi sahid. "Ya Allah trmalah beliau di daribaan Mu sbg sahid," tulis Agus Walikukun di dalam kolom komentar.

    Komentar lainnya hanya mengamini doa Agus Walikukun.

    Untuk Warga Miskin
    Pondok Stres Assyifa didirikan Djumairi pada tahun 2005 lalu. Pondok tersebut menyediakan layanan khusus untuk merawat dan menyembuhkan orang-orang stres atau gangguan jiwa dari kalangan miskin yang tidak mampu berobat ke rumah sakit jiwa.

    Metode penyembuhan stres di pondok Assyifa, yakni menggunakan rukyah dengan penuh kasih setiap hari kepada pasien. Selain itu, Djumairi mengajarkan pasien untuk salat lima waktu, disiplin dan tepat waktu dalam berkegiatan.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.