KAI Madiun Klaim Penumpang KA Mudik dan Balik Seimbang

PT Kereta Api Daerah Operasi (Daops) VII Madiun menengarai penumpang kereta api untuk arus mudik (datang) maupun balik (berangkat) pada Lebaran 2019 ini sudah mulai berimbang. Klaim itu dikemukakan meskipun PT KAI Daops VII Madiun belum bisa memprediksi puncak arus balik pada musim mudik Idulfitri 1440 H.

KAI Madiun Klaim Penumpang KA Mudik dan Balik Seimbang Manajer Humas PT KAI Daops VII Madiun Ixfan Hendriwintoko. (Antara-Asmaul Chusna)

    Madiunpos.com, KEDIRI — PT Kereta Api Daerah Operasi (Daops) VII Madiun menengarai penumpang kereta api untuk arus mudik (datang) maupun balik (berangkat) pada Lebaran 2019 ini sudah mulai berimbang. Klaim itu dikemukakan meskipun PT KAI Daops VII Madiun belum bisa memprediksi puncak arus balik pada musim mudik Idulfitri 1440 H.

    "Untuk keseluruhan di Daops VII Madiun yang berangkat [naik] ada sekitar 18.000 penumpang dan untuk yang datang masih tinggi sekitar 21.000. Ini yang arus balik sudah mulai tinggi, kemarin sekitar 15.000, jadi sekarang sudah mulai berimbang antara yang datang dan berangkat," kata Manajer Humas PT KAI Daops VII Madiun Ixfan Hendriwintoko di Kediri, Jawa Timur, Jumat (7/6/2019).

    Ia mengatakan volume penumpang secara keseluruhan di Daops VII Madiun pada 6 Juni 2019 atau hari kedua Lebaran 2019 cukup tinggi, yakni hingga 39.000 penumpang, naik ketimbang hari sebelumnya, 5 Juni 2019, yang hanya sekitar 28.000 penumpang.

    Terkait dengan puncak arus balik di kereta api, Ixfan mengaku belum bisa memprediksi, sebab hingga saat ini penumpang baik yang datang maupun yang berangkat juga masih tinggi. "Perkiraan puncak arus balik belum, karena ini penumpang mengalir terus. Untuk puncak arus mudik terjadi pada tanggal 5 Juni lalu, ada sekitar 18.000 penumpang," kata dia.

    Ia juga menambahkan selama rangkaian angkutan kereta api selama Hari Idulfitri 2019, belum ada aduan terkait dengan tindak kriminal. Di Wilayah Daops VII Madiun juga belum terjadi peristiwa seperti rel keret api anjlok. "Dan, dengan beroperasinya jalur ganda dari Baron sampai Nganjuk ini sangat membantu mengurangi persilangan kereta api, mengurangi waktu jarak tempuh," tuturnya.

    Daops VII Madiun juga mengoperasionalkan KA Mantab, yakni kereta api tambahan ekstra setelah sebelumnya sudah ada KA tambahan seperti Brantas tambahan, guna memenuhi antusiasme masyarakat yang cukup tinggi dalam menggunakan transportasi kereta api, khususnya untuk kembali ke tanah perantauan di Ibu kota dan kota-kota besar lainnya. Perjalanan KA khusus relasi Pasar Senen-Madiun PP itu dijalankan tanggal 1 - 9 Juni 2019.

    Mengingat permintaan penumpang yang masih tinggi, per Jumat (7/6/2019), stamformasi KA Mantab yang semula sembilan gerbong kelas bisnis dan 1 kereta makan, ditambah lagi satu kereta lagi, menjadi 10 gerbong.

    Silakan KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Madiun Raya 



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.