KAKAO BLITAR Jamuran Terganggu Cuaca

KAKAO BLITAR Jamuran Terganggu Cuaca Objek wisata edukasi Kampung Cokelat di Blitar (JIBI/Solopos/Antara/Asmaul Chusna)

    Kakao Blitar banyak yang berjamur gara-gara cuaca dan buruknya kemampuan pengeringan yang dikuasai petani.

    Madiunpos.com, BLITAR — Kualitas buah kakao yang dihasilkan petani Blitar terganggu cuaca. Tingginya intensitas hujan hingga April 2015 ini yang tak diseimbangi kemampuan petani dalam mengeringkan buah kakao secara maksimal, membuat banyak buah penghasil cokelat itu berjamur.

    "Kualitas menjadi kendala, jika hujan kualitas kurang bagus, banyak jamur," aku Koordinator Gabungan Kelompok Tani Kakao Cokelat Guyub Santoso Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Kholid Mustofa di Blitar, Minggu (12/4/2015).

    Ia mengatakan, luas lahan milik para petani yang tergabung dalam kelompok tani itu mencapai 6 hektare. Dari luas lahan itu, bisa dihasilkan 24 ton biji kakao kering.

    Menurut dia, produksi saat ini cukup bagus, lebih bagus jika dibandingkan dengan produksi 2010 lalu. Namun, kitu cuaca sangat buruk sehingga hanya bisa menghasilkan sekitar 22 ton biji kakao kering.

    Untuk saat ini, Kholid juga mengatakan, harga juga nisbi stabil, yaitu Rp27.000/kg. Harga itu nisbi bagus, bahkan bisa lebih tinggi lagi. Harga biji kakao juga dipengaruhi dengan nilai dolar AS.

    Selain itu, minat petani untuk menanam tanaman kakao juga semakin meningkat. Setiap tahun, terjadi peningkatan sampai sekitar 10%.

    Bakal Terus Meningkat
    Di Jatim, sejumlah daerah yang menjadi sentra tanaman yang menghasilkan cokelat ini di antaranya adalah di Madiun, Trengggalek, Blitar, Pacitan, serta Malang. "Saat ini, mulai banyak orang tanam, dan itu juga dipengaruhi harga internasional yang naik," ujarnya.

    Ia juga yakin, produksi juga akan semakin meningkat ke depannya. Terlebih lagi, permintaan akan biji kakao juga semakin banyak. Selain untuk kebutuhan dalam negeri, juga untuk mencukupi permintaan luar negeri.

    Walaupun minat petani untuk menanam kakao semakin tinggi, Kholid mengatakan petani belum begitu memahami tentang perawatan tanaman ini, sehingga produksi mereka kurang maksimal.

    Teknis Khusus
    Menurut dia, untuk menanam tanaman ini memang membutuhkan perawatan khusus, di antaranya menjaga agar tanah di sekitar tanaman tidak terlalu banyak air, sering memangkas daun tanaman, serta daun yang jatuh juga tidak boleh terlalu tebal di sekitar pohon. Jika tidak, buah bisa terkena penyakit busuk buah.

    "Tanaman cokelat memerlukan teknis khusus untuk perawatan. Kebersihan dan air harus dijaga," tukasnya.

    Ia berharap, petani juga tidak pantang menyerah dalam mengelola tanaman kakao. Selain mempunyai daya jual yang tinggi, tanaman ini juga tidak terlalu mahal dalam perawatan, dan hanya memerlukan ketekunan.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.