UN 2015 : PLN, Telkom dan Polisi Harus Bantu Lancarkan UN Madiun!

UN 2015 : PLN, Telkom dan Polisi Harus Bantu Lancarkan UN Madiun! Uji coba UN 2015 berbasis komputer di SMK Negeri 3 Kota Madiun. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

    UN 2015 butuh dukungan polisi, Telkom dan PLN demi menjamin berlangsungnya computer based test.

    Madiunpos.com, MADIUN — Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Madiun, Jawa Timur meminta PT. PLN dan PT. Telkom membantu kelancaran empat hari pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 berbasis komputer atau computer based test (CBT) yang diselenggarakan mulai Senin (13/4/2015).

    Kabid Pendidikan Menengah, Dindik Kabupaten Madiun, Tri Wiyono, Jumat, mengharapkan tidak ada pemadaman listrik dan gangguan jaringan Internet selama pelaksanaan UN 2015. "Kami sangat berharap tidak ada pemadaman listrik dari PT PLN dan jaringan Internet yang disiapkan PT Telkom juga bisa berjalan lancar," ujar Tri Wiyono, kepada wartawan.

    Menurut dia, untuk mengantisipasi pemadaman listrik oleh pihak PLN, dia mengimbau pihak sekolah yang melaksanakan UN 2015 secara CBT tetap menyediakan genset yang dapat digunakan jika listrik padam. "Bagi sekolah yang belum memiliki genset supaya melakukan penyewaan atau pembelian genset sebab ketersediaan listrik ikut berperan dalam kelancaran UN," kata dia.

    Ia menjelaskan saat UN CBT, 13-16 April 2015, siswa membaca soal dan menjawab pertanyaan melalui komputer yang sudah terisi file soal-soal ujian. Penggunaan kertas dalam UN CBT, hanya sebatas untuk melakukan perhitungan-perhitungan manual, sebelum siswa menjawab pertanyaan.

    Dinas Pendidikan setempat mencatat sekolah penyelenggara UN CBT di Kabupaten Madiun hanya tujuh sekolah, yakni SMK PGRI I Mejayan, SMK PGRI Wonoasri, SMK Negeri Wonoasri, SMA Negeri 1 dan 2 Mejayan, SMA Negeri dan SMK Geger. Secara keseluruhan, pelaksanaan UN diikuti 67 lembaga, yang terdiri atas 13 SMA dengan jurusan IPA 1.238 pelajar, IPS 898 pelajar atau total 2.135 pelajar. Selain itu terdapat 17 MA dengan siswa jurusan IPA 267 orang, IPS 420, dan Agama 61 sehingga totalnya 744 siswa. Sedangkan SMK sebanyak 21 lembaga dengan total 3.851 pelajar dan SMA Luar Biasa sebanyak empat lembaga total empat pelajar, serta Paket C sebanyak 12 lembaga total 256 pelajar.

    "Untuk pengamanan naskah UN, kami melibatkan kepolisian yang dijaga dalam tiga 'shift' (pergantian/giliran) yakni dari Dinas Pendidikan dua orang dan Polri dua orang tiap gilirannya," katanya.

     

    KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.