KAPAL TENGGELAM : Jenazah TKW Blitar Disambut Wagub, Diantar Petugas BNP2TKI

KAPAL TENGGELAM : Jenazah TKW Blitar Disambut Wagub, Diantar Petugas BNP2TKI Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifulah Yusuf (keempat dari kiri), berbincang dengan keluarga korban kapal tenggelam di Malaysia saat kedatangan jenazah korban di Bandara Juanda, Senin (7/9/2015) malam. (JIBI/Solopos/Antara/Umarul Faruq)

    Kapal tenggelam di perairan Sabak Berenam, Selangor, Malaysia, Kamis (3/9/2015) lalu, menebar duka di Blitar.

    Madiunpos.com, BLITAR — Jenazah Suyanti, 38, tenaga kerja wanita (TKW) asal Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang turut menjadi korban dalam musibah kapal tenggelam di perairan Sabak Berenam, Selangor, Malaysia, Kamis (3/9/2015) lalu, tiba di Bandara Juanda Surabaya, Senin (7/9/2015) malam.

    Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menerima kedatangan jenazah Suyanti dan dua jenazah lain warga negara Indonesia (WNI) asal Jatim yang menjadi korban musibah kapal tenggelam itu di terminal kargo Bandara Juanda. Selanjutnya jenazah diantarkan petugas Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) ke rumah duka. Petugas itulah yang menyerahkan secara resmi jenazah kepada keluarga.

    "Semoga keluarga yang ditinggalkan tabah dalam menghadapi cobaan ini dan amalnya diterima Allah SWT," ujarnya di sela menerima kedatangan tiga jenazah di Terminal Kargo Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Senin malam.

    Suyanti sebenarnya berencana pulang ke Desa Sidorejo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur untuk menemui keluarga setelah enam tahun bekerja di Malaysia. Sayangnya ia sampai di kampung halaman tanpa nyawa karena menjadi korban dalam musibah kapal tenggelam di Malaysia itu.

    Biaya Ditanggung Pemerintah
    Staf Lokal LP3TKI Surabaya Abdul Wakhid mengatakan kedatangannya ke rumah duka memang diperintahkan untuk mengantarkan jenazah sampai rumah duka. Ia mengatakan semua biaya pemulangan almarhum telah ditanggung pemerintah, sehingga keluarga juga tidak terbebani dengan biaya pemulangan almarhum. Namun, untuk masalah santunan, ia mengaku belum mengetahui dengan pasti, sebab ada petugas tersendiri yang menanganinya. Ia hanya diminta untuk mengantarkan jenazah saja.

    "Untuk santunan ada petugas yang menanganinya sendiri, kami hanya sebagai pelaksana mengantarkan jenazah ke rumah duka," kata Abdul Wakhid.

    Pemerintah Indonesia terus berupaya mencari informasi tentang warga negara Indonesia yang menjadi korban kapal tenggelam di Perairan Selat Mayasia.

    62 WNI Tewas
    Menurut informasi, diketahui jumlah WNI yang tewas dalam kecelakaan kapal sampai Senin(7/9) mencapai 62 orang dan jenazahnya ditempatkan di beberapa rumah sakit. Berdasarkan keterangan KBRI Kuala Lumpur yang diterima Antara di Kuala Lumpur, Senin, jenazah tersebut ditempatkan di Rumah Sakit Ipoh, RS Teluk Intan, RS Sabak Bernam, dan RS Kuala Lumpur.

    Selain yang meninggal dunia, diketahui jumlah korban selamat sebanyak 20 orang. Dengan demikian, total keseluruhan korban hidup dan meninggal mencapai 82 orang.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.