Kasus Pembunuhan di Kota Kediri Bongkar Praktik Prostitusi Online

Kasus prostitusi online di Kota Kediri terbongkar dari kasus pembunuhan di sebuah hotel.

Kasus Pembunuhan di Kota Kediri Bongkar Praktik Prostitusi Online Polres Kediri Kota menggelar  konferensi pers kasus pembunuhan dan prostitusi online di Kota Kediri. (Andhika Dwi/detikcom)

    Madiunpos.com, KEDIRI - Kasus prostitusi online di Kota Kediri, Jawa Timur, terbongkar setelah kasus pembunuhan di kota tersebut terungkap.

    Polisi membongkar kasus prostitusi online sindikat asal Bandung, Jawa Barat. Pengungkapan kasus ini berawal dari ditemukannya M, 17, yang meninggal bersimbah darah di sebuah hotel di Kota Kediri pada Minggu (28/2).

    Polisi akhirnya menangkap Refi Purnomo, 23, pelaku pembunuhan yang tidak lain merupakan pelanggan korban prostitusi online.

    Jadi Backing Bandar Narkoba, 3 Polisi di Surabaya Dibekuk

    Ada tiga tersangka yang ditangkap dalam kasus prostitusi online tersebut. Mereka yakni DK yang merupakan pacar M, lalu D yang merupakan kakak dari DK, dan N yang merupakan istri D.

    Sebelum membuka layanan prostitusi online, sindikat ini pernah membuka layanan pijat plus di hotel di Kediri. Karena banyak peminat di Kediri, lalu mereka kembali dan mulai membuka praktik prostitusi online.

    D dan N yang berstatus suami istri menawarkan anaknya sendiri, T dan temannya, M, melalui MiChat. Tarifnya Rp200.000 hingga Rp300.000 untuk pijat. Lalu ada tarif Rp400.000 hingga Rp800.000 untuk praktik prostitusi online.

    Polisi Selidiki Dugaan Pungli Swab Covid-19 di Labkesda Mojokerto

    Pasar Menjanjikan

    "Saya terpaksa dan demi membantu ekonomi rumah tangga kami melakukan ini. Dan bukan saya yang mengajak ke sini tapi anak saya yang mengajak ke Kediri. Karena sebelumnya anak saya pernah diajak temannya ke Kediri," ucap N kepada polisi di hadapan wartawan, Selasa (9/3/2021).

    Kasat Reskrim Polres Kediri Kota, AKP Verawaty Thaib, menjelaskan praktik prostitusi online yang dilakukan para tersangka. "Dalam menjalankan bisnisnya, pasutri ini selalu berpindah-pindah kota. Selain di Kota Kediri, pelaku juga pernah menjalankan bisnisnya di Tulungagung dan Madiun. Hampir setiap hari selalu mendapat pelanggan," jelasnya.

    Hal tersebut juga diperkuat oleh penuturan penasihat hukum tersangka, Rinni Puspitasari. Sebagai seorang praktisi hukum, ia juga mengaku kaget dengan penuturan kliennya yang menganggap Kota Kediri sebagai pasar yang menjanjikan untuk bisnis prostitusi online.

    Apotek Kimia Farma Dibobol Maling, Uang Jutaan Rupiah Raib

    "Ternyata sudah ada di kota kita tercinta ini hal semacam ini, dan selain BO awalnya dia melayani pijat. Dan sebelumnya mereka mendapat info bahwa di Kota Kediri banyak peminat dan pelanggannya. Saya miris mendengar hal ini," terang Rinni.



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.