Kecelakaan Ngawi: Lokasi Kecelakaan KA Sancaka Jadi Tontonan Warga

Ratusan orang memadati lokasi kecelakaan KA Sancaka, keberadaan mereka mengganggu petugas evakuasi.

Kecelakaan Ngawi: Lokasi Kecelakaan KA Sancaka Jadi Tontonan Warga Kondisi KA Sancaka yang mengalami kecelakaan setelah ditabrak truk tronton, Sabtu (7/4/2018) pagi. (Madiunpos.com-Abdul Jalil)

    <p><strong>Madiunpos.com, NGAWI -</strong> Kecelakaan Kereta Api Sancaka relasi Yogyakarta-Surabaya di perlintasan KA KM 215+8 antara Stasiun Kedungbanteng-Walikukun menyedot perhatian masyarakat. Ratusan orang silih berganti menonton proses evakuasi KA Sancaka.</p><p>Ratusan orang sudah memadati lokasi kecelakaan sejak Jumat (6/4/2018) malam. Hingga Sabtu (7/4/2018) pagi, masyarakat masih terlihat di lokasi untuk melihat proses evakuasi kereta yang anjlok.</p><p>Keberadaan mereka pun membuat petugas kesulitan saat proses evakuasi. Bahkan saat evakuasi jenazah masinis di gerbong lokomotif, Jumat malam, petugas harus berulang kali menghalau masyarakat yang terus berduyun ke lokasi.</p><p>Begitu juga saat Sabtu pagi, petugas juga harus berkali-kali mengingatkan warga yang hendak melihat kereta dari dekat. "Jangan di sini pak. Mengganggu petugas bekerja. Kalau ingin melihat di samping saja," kata salah seorang petugas PT KAI.</p><p>Seorang warga, Dwi Jayanti, 27, mengatakan sengaja datang ke lokasi kecelakaan yang menewaskan satu orang ini bersama anaknya. Dirinya ingin melihat secara langsung proses evakuasi KA Sancaka.</p><p>Dia mengaku mendengar informasi kecelakaan kereta itu dari suaminya sehabis pulang dari sawah. Atas informasi itu, Jumat malam, dirinya sudah ke lokasi untuk melihat kondisi di lokasi.</p><p>"Tadi malam saya sudah ke sini. Ini ke sini lagi supaya tahu lebih jelas, soalnya tadi malam kan enggak ada penerangan jadi keretanya enggak kelihatan," kata warga Desa Ngrancang, Kecamatan Mantingan, ini.</p><p>Hal senada juga dikatakan Sukarti, 40. Warga Desa Ngrancang ini juga ingin melihat kondisi kereta setelah ditabrak truk tronton.</p><p>"Pengin lihat saja. Dulu tahun 1988, di sini juga sempat ada kecelakaan kereta yang jumlah korbannya sangat banyak. Ini ga terlalu parah kecelakaannya," kata dia.</p>



    Editor : Septina Arifiani

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.