KEKERINGAN PONOROGO : 2 Bulan, 1,35 Juta Liter Air Didistribusikan untuk Warga 7 Kecamatan

KEKERINGAN PONOROGO : 2 Bulan, 1,35 Juta Liter Air Didistribusikan untuk Warga 7 Kecamatan Warga mengantre air bersih yang didistribusikan di Kecamatan Slahung, Kamis (28/9/2017). (Istimewa/BPBD Ponorogo)

    Bencana Ponorogo, BPBD Ponorogo telah mendistribusikan air bersih sebanyak 1.350.000 liter.

    Madiunpos.com, PONOROGO -- Sebanyak 1.350.000 liter air bersih telah didistribusikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo ke sejumlah desa yang mengalami kekeringan sejak akhir Juli 2017. Hingga kini, distribusi air masih tetap berlanjut karena masih banyak desa mengalami kesulitan air bersih.

    Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo, Setyo Budiono, mengatakan sejak Juli akhir hingga akhir September 2017 BPBD telah mendistribusikan air bersih sebanyak 1.350.000 liter ke 3.625 keluarga di tujuh kecamatan di Ponorogo. BPBD tercatat telah memasok air bersih sebanyak 77 kali dan satu kali dropping sebanyak 5 truk tangki.

    "Kami juga menambah truk tangki untuk pendistribusian air bersih itu. Dari yang awalnya tiga menjadi lima, dan saat ini sudah tujuh truk tangki yang disiapkan untuk distribusi," ujar dia saat berbincang dengan Madiunpos.com, Jumat (29/9/2017).

    Budi menuturkan saat ini desa yang mengalami krisis air bersih yaitu Desa Duri, Desa Tugurejo, dan Desa Kambeng di Kecamatan Slahung; Desa Suren di Kecamatan Mlarak; Desa Mrican di Kecamatan Jenangan; Desa Tulung di Kecamatan Sampung; Desa Karangpatihan di Kecamatan Pulung; Desa Dayakan di Kecamatan Badegan; dan Desa Ngendut di Kecamatan Balong.

    Meski hujan cukup deras menguyur selama tiga hari terakhir, namun hal itu belum begitu berdampak pada kebutuhan air bersih warga di sejumlah desa yang kekeringan.

    Buktinya, kata Budi, bak penampungan yang disediakan tidak terisi dan aliran sungai di desa-desa tersebut masih kering. "Belum berdampak. Mungkin hujannya tidak terlalu sering," ujar dia.

    Mengenai peralihan musim kemarau ke musim penghujan, Budi menyampaikan masyarakat untuk tetap waspada. Bencana alam yang mengintai yaitu puting beliung dan tanah longsor.

    Diberitakan, puting beliung menerpa Desa Bungkal Rabu (27/9/2017) hingga merusak empat rumah. Selain itu, sejumlah titik dilaporkan telah mengalami longsor meski dengan intensitas kecil.

    "Tanah-tanah itu kan pada kering dan merekah. Kemudian ada hujan, kemungkinan tanah itu mudah longsor," kata Budi.



    Editor : Rohmah Ermawati

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.