KELANGKAAN ELPIJI : Jatah Pangkalan dan Pengecer Dikurangi, Harga Elpiji 3 Kg Jadi Rp22.000/Tabung…

KELANGKAAN ELPIJI : Jatah Pangkalan dan Pengecer Dikurangi, Harga Elpiji 3 Kg Jadi Rp22.000/Tabung… Ilustrasi elpiji kemasan tabung kapasitas 3 kg (JIBI/Solopos/Dok.)

    Kelangkaan elpiji 3 kg di jalur distribusi Tulungagung-Blitar terjadi akibat pengurangan jatah bagi pangkalan dan pengecer. Kini harga elpiji 3 kg itu melonjak hingga Rp22.000/tabung.

    Madiunpos.com, TULUNGAGUNG — Harga eceran liquid petroleum gas (LPG/elpiji) bersubsidi kemasan tabung isi 3 kg di wilayah Blitar dan Tulungagung, Jawa Timur terpantau tembus Rp22.000/tabung. Peningkatan harga itu diduga dipicu kelangkaan barang selama beberapa pekan terakhir.

    "Kelangkaan sudah terjadi sejak satu atau dua bulan ini. Harganya dua pekan lalu masih di kisaran Rp17.000/tabung, namun kini sudah di atas Rp20.000," ujar salah seorang ibu rumah tangga di Kelurahan Jepun, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin (5/10/2015).

    Menurut pengakuan pengecer atau pemilik pangkalan elpiji di lingkungan yang sama, kelangkaan elpiji 3 kg itu terjadi akibat pasokan dari agen ataupun stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) dikurangi. Di pangkalan milik Sri di Kelurahan Jepun, misalnya,  pengiriman elpiji 3 kg hanya 26 tabung. Padahal, biasanya ia bisa mendapatkan 70 tabung dalam sekali angkut.

    Akibatnya pengurangan jatah itu, ketersediaan barang tidak sebanding dengan permintaan konsumen yang dalam sehari bisa mencapai 30 tabung-40 tabung. "Pangkalan-pangkalan lain informasinya juga mengalami pengurangan sehingga memicu kelangkaan dan melonjaknya harga pembelian," ujar  Sri.

    Perpanjang Mata Rantai
    Kondisi lebih parah terpantau Kantor Berita Antara di Kabupaten Blitar. Pemilik pangkalan bahkan terpaksa membeli elpiji 3 kg ke pangkalan-pangkalan lain yang memiliki pasokan lebih banyak untuk kemudian dijual kembali ke konsumen dengan harga lebih tinggi.

    Mata rantai pembelian yang panjang menyebabkan pihak pangkalan memutuskan kenaikan harga penjualan hingga tembus Rp22.000/tabung. Nyatanya, dengan harga yang lebih mahal itu, elpiji 3 kg tetap laku keras karena warga mengalami kepanikan.

    "Harga dari agen sebenarnya tetap, masih di kisaran harga Rp14.000/tabung. Namun karena terjadi kelangkaan serta panjangnya mata rantai perdagangan, harga eceran terus melambung hingga kini tembus Rp22.000," ungkap Iman, pengecer elpiji di Sanankulon, Kabupaten Blitar.

    Ia mengatakan, kendati harga terus merangkak naik konsumen tetap melakukan pembelian, sehingga stok elpiji di tingkat pengecer cepat habis dalam hitungan jam.

    Untuk Bajak Sawah
    Seorang konsumen berlatar belakang ibu rumah tangga asal Desa Sumberjo, Kecamatan Sanankulon menduga, salah satu penyebab kelangkaan dipicu oleh banyaknya aktivitas petani yang membajak sawah menggunakan mesin pertanian dengan bahan bakar elpiji.

    "Kalau hal semacam ini terus dibiarkan, masyarakat yang dirugikan. Sebab selisih harga pokok dari pertamina dengan eceran sangat jauh. (Selisih) uang Rp8 ribu untuk satu tabung elpiji bersubsidi itu sangat berharga bagi warga," resah Suharti.



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.