Kelaparan, Pembantu di Kota Probolinggo Kabur Lompat dari Lantai II

Seorang pembantu di Kota Probolinggo kabur dengan melompat dari lantai II rumah majikan. Ia mengaku kelaparan sementara rumah tersebut dikunci.

Kelaparan, Pembantu di Kota Probolinggo Kabur Lompat dari Lantai II Pembantu rumah tangga Pariyem, 44, nekat kabur dari rumah majikan dengan lompat dari lantai II. (M Rofiq/detikcom)

    Madiunpos.com, PROBOLINGGO - Seorang pembantu rumah tangga di Kota Probolinggo, Jawa Timur, kabur dengan melompat dari lantai II rumah majikan. Ia mengaku kelaparan sementara rumah tersebut dikunci.

    Pembantu atau asisten rumah tangga (ART) tersebut adalah Pariyem, 44. Ia juga mengaku sudah bertahun-tahun tidak menerima gaji.

    "Sering dipukul sejak kerja, ditambah tidak digaji selama 5 tahun 2 bulan, disekap tidak boleh keluar rumah. Bahkan majikan ringan tangan, dan anak saya juga pernah dipukul kepala dan ditendang sama majikan perempuan. Sampai luka di kepala. Nekat melompat dari lantai II saat majikan keluar rumah," ujar Pariyem di rumahnya, Jl Priksan, Kelurahan Wiroborang, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa (16/2/2021).

    Viral di Medsos, Ayah Tiri Hajar Anak Balita di Surabaya

    Majikannya bernama Menuk, 56, dan Usman, 60, yang memiliki tiga anak. Mereka tinggal di rumah mewah milik pengusaha asal Jakarta, Dewi Ratih. Rumah tersebut berada di Jl Ir Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo.

    "Sejak kerja tahun 2015 saya tidak digaji, hanya pernah dikasih Rp500.000. Saya bersama anak saya usia 10 tahun tinggal di rumah majikan ini dan sempat sekolah menginjak kelas II SD. Anak saya enggak boleh sekolah lagi dan sempat memukul anak saya. Saya tadi pagi baru kabur dari sekapan majikan, dan sudah dimediasi oleh Bhabinkamtibmas Polsek Mayangan. Saya diberi uang hanya Rp12.600.000," jelas Pariyem.

    PS (Pejabat Sementara) Polsek Mayangan, AKP Suhartono, mengatakan masalah itu bukan penyekapan pembantu. Namun ia membenarkan Pariyem lompat dari lantai II rumah majikan karena kelaparan. Sebab waktu itu rumah tersebut dikunci. Warga yang melihat itu menduga Pariyem jadi korban penyekapan.

    UU ITE Jadi Alat Politik, Muhammadiyah Sepakat Usulan Jokowi untuk Revisi

    Damai

    "Berawal kejadian diketahui oleh warga, saat melihat korban Pariyem meloncat dari lantai II rumah mewah yang ditempati majikan. Karena curiga dengan pembantu yang kabur terus diikuti. Ternyata Pariyem mengais makanan di tong sampah di depan PHD [Pizza Hut] di Jl Soekarno Hatta. Disamperin teryata Pariyem kelaparan dan bilang ke warga kalau disekap dan sering dipukuli majikan. Warga sekitar 20 orang langsung datangi rumah majikannya dan berteriak minta pertanggungjawaban kelakuan pelaku," kata AKP Suhartono.

    Majikan tersebut akhirnya memenuhi kewajiban membayar upah pembantu senilai Rp12.600.000. Dua belah pihak sudah dimediasi oleh Ketua RT/RW, pihak kelurahan dan Babinsa Wiroborang. Mediasi juga disaksikan keluarga Pariyem.

    "Tadi sudah ada langkah mediasi disaksikan Babinsa dan pihak keluarga korban, dan majikan sudah memberi upah ke korban senilai Rp12.600.000 dan menempuh jalan damai," pungkasnya.

    Desa di Jombang Kebanjiran Lagi, 600 Warga Kembali Mengungsi

    Sementara itu, majikan Usman membantah telah menyekap Pariyem. Dia mengakui istrinya pernah memukul Pariyem.

    "Semua dikatakan pembantu rumah tangga yang kabur dan loncat dari lantai II, tidak disekap, kemungkinan lapar saat itu pintu dikunci dan semua keluar. Dan memang istri pernah memukul karena istri punya darah tinggi. Karena korban tidak benar dalam bekerja," ujar Usman kepada wartawan.

    Menurutnya, kasus ini juga sudah berujung damai, setelah digelar mediasi yang disaksikan ketua RT/RW, pihak Kelurahan Wiroborang, hingga Bhabinkamtibmas Polsek Mayangan. Gaji pembantu juga sudah dibayar yakni Rp12.600.000 dan tidak saling menuntut.

    Dapat Rezeki Nomplok! Warga 1 Desa di Tuban Ramai-Ramai Beli Mobil, Ada yang Beli 3 Unit Sekaligus



    Editor : Haryono Wahyudiyanto

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.