KEMARAU 2015 : Oktober 2015 Matahari Tepat di Atas Jawa, Waspadai Suhu Ekstrem!

KEMARAU 2015 : Oktober 2015 Matahari Tepat di Atas Jawa, Waspadai Suhu Ekstrem! Analisi hari tanpa hujan akibat dampak El Nino 2015. (data.bmkg.go.id)

    Kemarau 2015 diperkirakan bakal lebih berisiko sepanjang Oktober 2015 karena matahari berada tepat di atas Pulau Jawa dengan jarak terdekat dengan Bumi.

    Madiunpos.com, TRENGGALEK — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur mengimbau masyarakat waspada dan mengantisipasi potensi peningkatan suhu ekstrem selama bulan Oktober 2015 mendatang. Pada periode itu, posisi matahari tepat di atas Pulau Jawa dengan jarak terdekat dengan Bumi.

    "Sebaiknya semua diantisipasi, terutama risiko yang bisa terjadi mengingat suhu udara bisa mencapai 37 derajat Celcius atau bahkan di atasnya," kata Kasi Kedaruratan BPBD Trenggalek, Ahmad Budiharto, di Trenggalek, Minggu (20/9/2015).

    Peningkatan suhu secara ekstrem tersebut, lanjut dia, dikhawatirkan menjadikan potensi kekeringan di Trenggalek semakin meluas. Saat ini saja jumlah desa yang mengalami kekeringan tercatat mencapai 39 desa yang tersebar di enam kecamatan di wilayah tersebut.

    Kendati jumlah nisbi desa yang mengalami kekeringan atau kesulitan air bersih menurun dibandingkan tahun 2014 yang tercatat mencapai 49 desa, lanjut dia, namun peningkatan suhu udara secara ekstrem akibat siklus pengorbitan planet Bumi pada matahari dikhawatirkan memicu kekeringan kembali meluas. "Terik matahari bisa menyebabkan persediaan air tanah lebih cepat menguap," ujarnya.

    Selain faktor kekeringan, lanjut Budiharto, hal lain yang harus diantisipasi masyarakat maupun semua pihak terkait adalah potensi kebakaran. Kekhawatiran atas potensi itu meningkat lantaran selama triwulan terakhir sejak musim kemarau 2015 dimulai, sekitar Juni-Juli, peristiwa kebakaran hutan maupun ilalang di dalam kawasan hutan sudah berulang kali terjadi.

    Kebakaran hutan dalam skala besar, diakuinya belum terjadi di Trenggalek sepanjang kemarau 2015. Meski demikian, mengacu peristiwa kebakaran hutan di berbagai belahan Tanah Air, seperti di Gunung Lawu, Merbabu, Welirang, Arjuna, Raung, maupun kebakaran hutan dalam skala masif di Sumatra dan Kalimantan, risiko serupa juga harus diantisipasi di wilayah Kabupaten Trenggalek yang 50% lebih wilayahnya berstatus hutan negara.

    "Kemarau akibat badai El Nino masih akan terjadi hingga pertengahan November. Jadi masyarakat sebaiknya lebih menghemat air karena potensi kekeringan masih panjang," ujarnya.

    Peringatan BMKG
    Imbauan yang dikeluarkan BPBD Trenggalek itu merupakan tindak lanjut dari pemberitahuan dalam bentuk surat elektronik (surel) yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi kenaikan suhu secara ekstrem pada akhir September hingga Oktober 2015 mendatang.

    Dalam kondisi normal, lanjut dia, suhu udara pada siang hari di Trenggalek rata-rata berkisar antara 32 derajat Celcius-33 derajat Celcius. Namun selama periode Oktober, BMKG memperkirakan suhu udara bisa mencapai 37 derajat Celcius atau bahkan lebih.

     



    Editor : Rahmat Wibisono

    Get the amazing news right in your inbox

    Berita Terpopuler

    0 Komentar

    Belum ada komentar, jadilah yang pertama untuk menanggapi berita ini.

    Komentar Ditutup.